Kamis 05 Aug 2021 18:25 WIB

Duta Besar Myanmar Adukan Pembantaian oleh Militer ke PBB

Militer dilaporkan Myanmar melakukan pembantaian di barat laut negara pada Juli

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Para pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari saat mereka membawa bendera serikat mahasiswa selama protes terhadap kudeta militer di Mandalay, Myanmar, 21 Mei 2021.
Foto: EPA/STRINGER
Para pengunjuk rasa memberi hormat tiga jari saat mereka membawa bendera serikat mahasiswa selama protes terhadap kudeta militer di Mandalay, Myanmar, 21 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Duta Besar Myanmar untuk PBB mengirimkan surat ke Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Ia mengatakan bulan lalu militer Myanmar melakukan pembantaian di barat laut negara itu.

Misi Myanmar di PBB itu kemudian mengunggah suratnya di media sosial Facebook. Pada Kamis (5/8), Voice of Amerika melaporkan dalam surat tersebut Kyaw Moe Tun menulis tentara menyiksa dan membunuh 16 orang pria di sebuah desa di Kota Madya Kani pada awal Juni lalu.

Baca Juga

Diperkirakan sekitar 10 ribu orang terpaksa meninggalkan daerah tersebut. Kyaw Moe Tun menambahkan pada akhir bulan ditemukan 13 jenazah di desa  Zee Pin Twin setelah terjadi bentrokan antara pasukan keamanan dan pejuang setempat.

Ia menambahkan 11 orang dibunuh dan dibakar di desa Kyetchaung Taw Taik. Duta Besar itu mewakili pemerintah sipil yang diguling pemerintah bulan Februari lalu.