Senin 09 Aug 2021 17:12 WIB

Lapan: Puncak Hujan Meteor Perseid 12-13 Agustus 2021

Hujan meteor akan bisa disaksikan dengan mata telanjang jika tidak ada polusi cahaya.

Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Andi Pangerang mengatakan fenomena puncak hujan meteor perseid terjadi 12-13 Agustus 2021. Fenomena hujan meteor akan bisa disaksikan dengan mata telanjang jika tidak ada polusi cahaya.  (Foto: Hujan Meteor Perseid)
Foto: AP/Petros Giannakouris
Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Andi Pangerang mengatakan fenomena puncak hujan meteor perseid terjadi 12-13 Agustus 2021. Fenomena hujan meteor akan bisa disaksikan dengan mata telanjang jika tidak ada polusi cahaya. (Foto: Hujan Meteor Perseid)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Andi Pangerang mengatakan fenomena puncak hujan meteor perseid terjadi 12-13 Agustus 2021. Fenomena hujan meteor akan bisa disaksikan dengan mata telanjang jika tidak ada polusi cahaya.  

"Hujan meteor ini bisa disaksikan tanpa alat bantu, asalkan cuaca cerah, medan pandang bebas dari halangan dan kualitas langit cukup bersih," kata Andi saat dihubungi di Jakarta, Senin (9/8).

Baca Juga

Hujan meteor perseid aktif sejak 17 Juli hingga 24 Agustus setiap tahun. Hujan meteor itu berasal dari sisa-sisa debu komet 109P/Swift-Tuttle.

Masyarakat dapat menyaksikan hujan meteor tersebut dari arah utara-barat laut hingga utara, mulai tengah malam waktu setempat hingga 20 menit sebelum matahari terbit. Selain hujan meteor perseid, katanya, ada beberapa fenomena astronomi lain terjadi pada Agustus 2021. Pada 9 Agustus 2021, terjadi konjungsi tripel bulan-merkurius-regulus. Fenomena itu dapat disaksikan dari arah barat-barat laut sekitar 20 menit setelah Matahari terbenam selama 12 menit. 

Pada 10 Agustus 2021, ada fenomena konjungsi bulan-mars yang dapat disaksikan dari arah barat-barat laut sekitar 20 menit setelah matahari terbenam selama 50 menit. Pada 11 Agustus 2021, konjungsi bulan-venus terjadi dan dapat diamati dari arah barat sekitar 20 menit setelah matahari terbenam selama dua jam.

Sementara pada 15 Agustus 2021, terjadi fase bulan perbani awal. Mulai puncak fase bulan ketika antara matahari, bumi dan bulan membentuk sudut siku-siku atau 90 derajat. 

Puncak fase perbani awal terjadi pada pukul 22.20 WIB. Bulan perbani awal dapat disaksikan ketika terbit pada pukul 11.00 waktu setempat dari arah timur-tenggara, berkulminasi di dekat Zenit sekitar 30 menit sebelum terbenam matahari, dan kemudian terbenam di arah barat-barat laut ketika tengah malam.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement