REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud menanggapi positif kompetisi penulisan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kepada para santri. Menurutnya, lomba itu akan membiasakan para santri memahami perspektif hukum Islam dari hal yang terkecil.

"Pandangan saya begini, BPIP mengadakan acara lomba penulisan tentang menghormati bendera dan lagu Indonesia. Dalam hal ini momen hari santri, karena santri Islam semua untuk para santri (membuat) karya ilmiah. Latihan karya ilmiah itu baik-baik saja tidak ada masalah, siapa tahu santri dari hukum kecil terbiasa akan membuat yang besar," kata Marsudi, Sabtu (14/8).

Dalam memperingati Hari Santri pada 2021 dan di momen bulan Kemerdekaan Indonesia, penulisan artikel tingkat nasional tersebut mengangkat dua tema yang dapat diambil santri, yaitu Hormat Bendera Menurut Hukum Islam dan Menyanyikan lagu kebangsaan menurut Hukum Islam.

Menurut Marsudi, sekarang dapat dimulai dengan hukum hormat pada bendera. Nanti kemudian dapat membuat karya dari momen lain, yang bersinggungan dengan agama lainnya.

"Kedua saya lihat ini bulan Agustus, mengajak santri bisa bersyukur, Indonesia telah berdiri susah payah melawan penjajah, berdiri sendiri, lagu sendiri,  bersyukur sehingga Indonesia bisa berdiri. Dan menurut saya tidak perlu disebut-sebut Islamopobia, karena masyarakat Indonesia ini (mayoritas) Islam," kata Marsudi.

Adapun pengumpulan artikel dijadwalkan selama 10 Agustus hingga 5 Oktober 2021. Sedangkan pengumuman pemenang akan disampaikan pada 20 Oktober. Total hadiahnya mencapai Rp 50 juta. Artikel terpilih nantinya juga akan dibukukan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika