REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kalangan ibu hamil di Kota Tangerang mulai divakasinasi Covid-19 pada Kamis (19/8). Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di 38 puskesmas dan rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan target awal jumlah ibu hamil yang divaksin mencapai lebih dari 3.000 jiwa. Yakni ibu hamil dengan usia kehamilan mulai dari 13 hingga 33 minggu. "Target awalnya 3.157 orang untuk se-Kota Tangerang," ujar Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Kamis (19/8).
Dimulainya pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil diharapkan menjadi salah satu upaya untuk dapat mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity di Kota Tangerang. Di samping itu juga menjadi ikhtiar bagi kalangan rentan seperti ibu hamil untuk mengantisipasi terpapar virus Covid-19.
Untuk dapat melancarkan vaksinasi untuk kalangan ibu hamil, Arief menyebut pihaknya akan bekerjasama dengan 33 rumah sakit di Kota Tangerang untuk turut menjadi sentra vaksinasi bagi ibu hamil. Sehingga cakupan vaksinasi bisa lebih luas, tidak hanya di 38 puskesmas dan RSUD saja.
"Tentunya untuk mempercepat proses vaksinasi bagi ibu hamil. Jika dilihat berdasarkan angka kelahiran, terdapat lebih dari 38 ribu bayi yang lahir dalam satu tahun," terangnya.
Lebih lanjut, Arief mengimbau agar ibu hamil di Kota Tangerang mau untuk mengikuti vaksinasi Covid-19, demi mencegah terjadinya kematian ibu hamil serta perburukan kondisi karena terjangkit Covid-19. "Secara nasional angka kematian ibu hamil sebanyak 352 dan di Kota Tangerang ada lima kematian ibu hamil karena Covid-19," paparnya.
Pendaftaran vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 13 minggu di Kota Tangerang dilakukan secara online melalui laman vaksinasi.tangerangkota.go.id. Para ibu hamil juga bisa memeroleh bantuan untuk pendaftaran dari kader posyandu.
Sebelumnya, Kabid Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Tangerang Hermayani mengatakan, pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil hanya dapat dilakukan di fasilitas kssehatan (faskes) seperti puskesmas dan rumah sakit. Pasalnya, kalangan ibu hamil merupakan sasaran vaksinasi yang perlu disiapkan dan ditangani secara khusus, sehingga dokter khusus skrining atau pemeriksaan medisnya pun disiapkan di masing-masing faskes.
Dia menjelaskan, sistem skrining dalam pelaksanaan vaksinasi bagi ibu hamil berbeda dengan skrining pada masyarakat umum. Ibu hamil harus melalui skrining dengan menjawab sebanyak 10 pertanyaan yang diajukan. Mulai dari masa kehamilan, pengecekan tanda-tanda keracunan kehamilan, tensi di angka 140/90 sudah harus ditunda, tidak pusing, hingga pandangan tidak kabur.
“Teknis medis akan lebih mendalam pada vaksinasi ibu hamil. Terkait jenis vaksinasi ibu hamil di Kota Tangerang menggunakan jenis Sinovac dan waktu observasi juga 15 menit,” ujar Hermayani.
Dia menambahkan, dalam melancarkan vaksinasi bagi ibu hamil, Dinkes Kota Tangerang bekerjasama dengan Organisasi Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). Organisasi tersebut akan memantau kondisi ibu hamil secara berkelanjutan melalui link kartu kendali khusus ibu hamil setelah vaksin sampai dengan melahirkan.