Kamis 19 Aug 2021 23:47 WIB

Legislator: Tren Naiknya Angka Kesembuhan Covid Kabar Baik

Legislator meminta masyarakat tak terlena dengan meningkatnya angka kesembuhan Covid.

Anggota Komisi IX DPR Fraksi Partai Golkar Darul Siska
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Anggota Komisi IX DPR Fraksi Partai Golkar Darul Siska

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR, Darul Siska, mengatakan angka kesembuhan pasien Covid-19 yang terus meningkat dan lebih besar dari kasus positif harian adalah kabar yang menggembirakan. Namun, ia meminta masyarakat tidak terlena dengan tren tersebut.

"Angka kesembuhan yang lebih besar dari angka positif harian adalah kabar yang menggembirakan, tetapi data tersebut tidak boleh membuat kita terlena," katanya, Kamis (19/8/2021).

Baca Juga

Darul mengatakan, masyarakat tetap harus waspada dengan menerapkan protokol kesehatan. "Sementara pemerintah harus tetap meningkatkan testing dan tracing serta menggencarkan vaksinasi. Sebab fatality rate kita masih tinggi," ujarnya.

Darul berharap program vaksinasi nasional untuk menciptakan herd immunity berjalan tanpa kendala. Menurutnya ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam memerangi Covid-19.  Pertama, memenuhi kebutuhan vaksin. Kedua, melakukan vaksinasi sekitar 2 juta-2,5 juta orang per hari.

Ketiga, melakukan testing dan tracing sesuai standard WHO. Keempat, menjamin validitas data harian. "Serta menjaga ketersediaan obat Covid-19 dengan harga terjangkau," ucapnya.

Darul yakin, jika semua pekerjaan itu dilakukan dengan baik, ditambah kesadaran masyarakat yang semakin baik, maka Covid-19 bisa dikendalikan. Sementara, Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan juga menyebut meningkatnya jumlah orang yang sembuh dari infeksi Covid-19 merupakan kabar baik. 

"Tetapi tetap harus waspada agar kasus tidak naik lagi. Tetap harus 3M, 3T, dan vaksinasi," kata Iwan.

Menurut Iwan, wabah Covid-10 bisa terkendali dengan gabungan 3M, 3T, dan vaksinasi. "Tetap harus selalu waspada karena virus ini akan tetap ada bersama kita untuk waktu yang lama," ungkap Iwan.

Dia menjelaskan perlunya meningkatkan terus cakupan protokol kesehatan, pelacakan kontak erat dan vaksinasi. "PR besar di pelacakan kontak erat yang masih di rasio 1:6, dari target 1:15 dan kecepatan pelacakan kontak erat yang harus <72 jam sejak kasus terkonfirmasi," kata Iwan.

Dia menambahkan, pelonggaran aktivitas ekonomi dan sosial harus dilakukan secara berhati-hati dan bertahap agar tidak terjadi peningkatan kasus lagi. Menurut dia, prosedur pelonggaran aktivitas harus dirancang dengan teliti berikut perangkat pemantauannya sebelum pelonggaran tersebut dilakukan.

"Saat ini proses pembukaan mal dan industri sudah dilakukan dengan hati-hati oleh pemerintah, dimulai dengan uji coba dahulu. Untuk aktifitas lainnya yang berpotensi kerumuman orang harus dilakukan dengan cara yang sama," pungkasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement