REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cisimeut di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menggelar vaksinasi dipermukiman warga Badui guna mencegah penyebaran Covid-19. Hanya saja, vaksinasi tidak berjalan lancar.
"Kami mengalokasikan sasaran vaksinasi di permukiman Badui sebanyak 60 orang, namun belum ada satu pun warga Badui yang mau divaksin," kata vaksinator Puskesmas Cisimeut, Bidan Ihat saat dihubungi dari Kabupaten Lebak, Jumat (20/8).
Vaksinator Puskesmas Cisimeut sebelumnya sudah menggelar vaksinasi di kawasan permukiman Badui pada pertengahan Juli 2021. Saat itu, dialokasikan sasaran warga Badui 180 orang dengan tempat berlokasi di kantor Desa Kanekes. Namun, masyarakat Badui belum ada satupun yang datang untuk divaksin.
Masyarakat Badui enggan divaksin dengan alasan banyak yang menggelar hajatan pernikahan. "Kami sudah menyiapkan vaksinasi untuk warga Badui, tetapi mereka menolak divaksin, " kata Bidan Ihat.
Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Jaro Saija mengatakan, masyarakat Badui berpenduduk 11.600 jiwa tersebar di 68 perkampungan. Dia menyebut, hingga kini, masyarakat Badui belum mau divaksin massal dengan alasan mampu mengobati Covid-19 dengan penyembuhan dari dedaunan dan air.
Pengobatan menggunakan 20 jenis dedaunan tertentu juga air dilakukan sejak nenek moyang. Mereka mampu mengobati virus corona dengan mantra, yang menggunakan media dedaunan dan air untuk penyembuhan segala penyakit.
Karena itu, pemerintah Desa Kanekes melaksanakan ajakan maupun sosialisasi program vaksinasi untuk mencegah penyebaran Covid-19. Bahkan, Jaro Saija mengaku, sudah dua kali divaksin di Puskesmas Cisimeut sebagai contoh agar diikuti masyarakat Badui lainnya.
"Kami mendukung program vaksinasi untuk pencegahan penyakit, namun masyarakat tidak ada yang mau divaksin, meski petugas Puskesmas Cisimeut menggelar vaksinasi gratis, " katanya.