Jumat 20 Aug 2021 23:22 WIB

Menteri Bintang: Sikap Optimis Dibutuhkan Saat Pandemi

Menteri Bintang menyebut pandemi telah mengubah pola kehidupan di masyarakat

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga. Bintang Puspayoga mengajak masyarakat untuk tetap bersikap optimistis meski dalam suasana pandemi dan dapat beradaptasi dengan situasi baru.
Foto: SIGID KURNIAWAN/ANTARA
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga. Bintang Puspayoga mengajak masyarakat untuk tetap bersikap optimistis meski dalam suasana pandemi dan dapat beradaptasi dengan situasi baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengajak masyarakat untuk tetap bersikap optimistis meski dalam suasana pandemi dan dapat beradaptasi dengan situasi baru.

"Krisis kesehatan ini memang panjang dan tidak dapat diprediksi. Yang perlu kita lakukan adalah senantiasa dapat beradaptasi dengan situasi baru. Sikap optimis, pikiran positif, dan perjuangan kolektif, tentunya sangat dibutuhkan untuk mempermudah jalan kita dalam melewati berbagai tantangan yang ditemui di depan," ujar Menteri Bintang melalui siaran pers di Jakarta, Jumat (20/8).

Dalam sambutannya pada kegiatan Doa Bersama Melalui Gerakan Ibu Bangsa Berdoa, Bintang menyebut pandemi telah mengubah pola kehidupan di masyarakat, bahkan membawa dampak besar. Krisis ekonomi dan kesehatan yang melanda hampir seluruh negara, termasuk Indonesia juga berdampak pada sejumlah permasalahan sosial di masyarakat, khususnya bagi perempuan dan anak selaku kelompok rentan.

"Berbagai krisis yang kita rasakan akibat pandemi ini sangatlah kompleks dan sifatnya multisektoral sehingga membutuhkan sinergi dan kerja sama yang kuat dari seluruh pihak," katanya.

Bintang mengapresiasi Doa Bersama yang diselenggarakan oleh Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) bersama Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) sebagai upaya bersama membantu pemerintah mempercepat penyelesaian pandemi."Pandemi ini mungkin merupakan cara Tuhan untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan serta mengingatkan kita akan arti persatuan," ujarnya.

Dia menilai saatnya mendekatkan diri pada Hyang Widhi melalui bakti dan doa, melalui penyebaran ajaran yang baik, melalui perbuatan yang baik maupun melalui keheningan atau yang disebut dengan Catur Marga.

"Kita perlu mengucap syukur atas kehidupan saat ini dengan tidak berpuas diri serta terus mawas bahwa begitu banyak tugas di dunia yang harus kita selesaikan. Mari kita menemukan kesejatian hidup dengan menghilangkan ke-aku-an. Tat Twam Asi. Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku," tutur Menteri PPPA.

Dia mengingatkan agar semua pihak menerapkan protokol kesehatan yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Pemerintah terus membangun sinergi, baik dengan Gugus Tugas Penanganan COVID 19 maupun dengan berbagai kelompok untuk melindungi masyarakat dengan sebaik-baiknya.

Sementara Ketua Umum KOWANI Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan doa bersama ini merupakan salah satu kegiatan KOWANI lintas agama sebagai ikhtiar bersama untuk memohon perlindungan bagi seluruh warga dan membantu menguatkan para tenaga kesehatan, keluarga yang kehilangan sanak saudara akibat COVID-19 serta membantu upaya pemerintah dalam menanggulangi penyebaran COVID-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement