REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pentagon pada Selasa (24/8) berjanji untuk mengevakuasi pasukan Afghanistan yang membantu upaya penarikan warga Amerika Serikat (AS) dan warga Afghanistan yang rentan di bandara internasional Kabul.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan AS akan mengangkut 500-600 tentara Afghanistan di Bandara Internasional Hamid Karzai yang ingin pergi meninggalkan negara yang dilanda perang sejak lama itu.
"Siapa pun dari mereka yang ingin pergi, dan kami harus berasumsi bahwa mereka semua akan dievakuasi," tutur Kirby kepada wartawan.
AS menetapkan tenggat waktu 31 Agustus untuk menyelesaikan evakuasi dari Afghanistan, dan Taliban telah memperingatkan tidak memberikan perpanjangan di luar tanggal tersebut. Negara itu diperkirakan akan menyelesaikan penarikannya pada 31 Agustus, meski Presiden Joe Biden membiarkan pintu terbuka di luar tanggal tersebut jika evakuasi belum selesai.
Masalah itu dibahas di antara sekutu selama pertemuan para pemimpin G7 secara virtual di mana Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendorong untuk mempertahankan pasukan di negara itu setelah Agustus. Dalam 24 jam terakhir, 12.700 orang telah diangkut keluar dari Afghanistan dengan 37 pesawat militer, menurut Pentagon.
Baca juga : Pengungsi Afghanistan di Indonesia, Tanggung Jawab Siapa?
Kirby lebih lanjut mengakui kondisi beraturan di Pangkalan Udara al-Udied di Qatar, yang digunakan sebagai pusat penampungan utama bagi pengungsi Afghanistan, dan Pentagon akan bertindak untuk memperbaiki situasi.