Rabu 25 Aug 2021 22:28 WIB

Khofifah: Zona Merah Covid-19 di Jatim Tersisa 4 Daerah

Pemerintah Jawa Timur terus berupaya menekan penularan Covid-19

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) menyatakan Pemerintah Jawa Timur terus berupaya menekan penularan Covid-19
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) menyatakan Pemerintah Jawa Timur terus berupaya menekan penularan Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA— Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan saat ini status zona merah atau berisiko tinggi terhadap penyebaran Covid-19 di wilayahnya tersisa empat daerah.

"Data tersebut berdasarkan update dari Satgas Penanganan Covid-19 Nasional sore ini. Dari 38 kabupaten/kota, empat yang masih berstatus zona merah," ujarnya ketika dikonfirmasi dari Surabaya, Rabu (25/8) malam.

Baca Juga

Keempat daerah tersebut yakni Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, dan Kota Batu. Sedangkan, kabupaten/kota berstatus zona oranye atau berisiko sedang terdapat 25 daerah, yakni Kabupaten Jombang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten pasuruan, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Mojokerto.

Kemudian, Kota Blitar, Kota Probolinggo, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Banyuwangi, Kota Kediri, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Magetan, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Tulungagung, Kota Malang dan Kota Madiun.

Selanjutnya, kabupaten/kota berstatus zona kuning atau berisiko rendah terdapat sembilan daerah, yaitu Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, Kota Pasuruan, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Pamekasan serta Kabupaten Situbondo.

Gubernur Khofifah juga menyampaikan saat ini terjadi penurunan tingkat keterisian di  rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR), baik dari RS statis, RS darurat Covid-19 maupun rumah isolasi setelah pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.

Dia menjelaskan, kondisi BOR COVID-19 di Jatim pada 3 Juli 2021 dibandingkan 24 Agustus 2021 mengalami penurunan. Rinciannya, BOR ICU RS dari 78 persen menjadi 51 persen, BOR Isolasi RS dari 81 persen menjadi 29 persen, BOR RS Darurat dari 69 persen menjadi 28 persen dan BOR Rumah Isolasi dari 50 persen menjadi 26 persen.

"Artinya, BOR ICU RS turun 27 persen, BOR Isolasi RS turun 52 persen, BOR RS Darurat turun 41 persen, dan BOR Rumah Isolasi turun 24 persen," ucap Khofifah.

Kendati demikian, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berharap masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat agar semakin banyak daerah zona berisiko rendah.

"Bahkan, harapan kita semua segera ada zona hijau atau tak berisiko (terkendali). Sekali lagi, terapkan protokol kesehatan secara ketat," kata gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Sementara itu, berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim hari ini pukul 16.00 WIB, terdapat tambahan sebanyak 1.619 kasus baru terkonfirmasi positif, 2.690 kasus sembuh dan 206 kasus meninggal dunia.

Secara kumulatif, total terkonfirmasi positif Covid-19 hingga saat ini sebanyak 376.784 kasus, dengan rincian 17.359 kasus (4,61 persen) dirawat, lalu 332.152 kasus (88,15 persen) sembuh, dan 27.273 kasus (7,24) persen meninggal dunia.   

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement