Senin 30 Aug 2021 14:46 WIB

KPAI: Kesiapan Sekolah Selenggarakan PTM Meningkat

KPAI melakukan pemantauan 49 sekolah di 21 kabupaten/kota di sembilan provinsi.

Rep: Ronggo Astungkoro, Zainur Mashir Ramadhan/ Red: Andri Saubani
Pelajar mengikuti pembelajaran tatap muka di SDN Pondok Labu 14 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (30/8). Sebanyak 610 sekolah di DKI Jakarta menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pelajar mengikuti pembelajaran tatap muka di SDN Pondok Labu 14 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (30/8). Sebanyak 610 sekolah di DKI Jakarta menggelar pembelajaran tatap muka secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti, mengungkapkan, kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) mengalami peningkatan signifikan. Hal tersebut dia dapatkan dari pengawasan penyiapan PTM yang telah dilakukan sejak 2020 lalu.

"Rata-rata keseluruhan nilai pengawasan tadi, di bulan Januari sampai Juni 2021 terjadi kenaikan. Kalau awalnya hanya 16,5 persen (pada 2020), kali ini sudah menyentuh angka 79,54 persen ketika dirata-rata," ungkap Retno, pada rapat koordinasi nasional dengan pembahasan hasil pengawasan persiapan PTM terbatas dan program vaksinasi anak usia 12 sampai 17 tahun secara daring, Senin (30/8).

Baca Juga

Dia menjelaskan, dalam penilaian tersebut, ada sejumlah indikator pengawasan yang diberlakukan pada sekolah-sekolah yang diawasi oleh KPAI. Indikator-indikator itu, di antaranya terkait dengan ada tidaknya infrastruktur adaptasi kebiasaan baru, protokol adaptasi kebiasaan baru, serta sejumlah faktor pendukung.

Faktor-faktor pendukung yang dimaksud, yakni yang pertama terkait ketersediaan tim gugus tugas Covid-19 di sekolah, sudah atau belumnya melakukan sosialisasi protokol kesehatan, dan penerapan physical distancing. Kemudian, faktor pendukung berikutnya, yakni terkait dengan ada tidaknya nota kesepahaman sekolah dengan fasilitas kesehatan terdekat.

Retno menjelaskan, pemantauan pada 2020 dilaksanakan di 49 sekolah yang tersebar di 21 kabupaten/kota di sembilan provinsi. Menurut dia, kesembilan provinsi itu ialah DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Bengkulu, dan Nusa Tenggara barat (NTB).

Baca juga : Wagub DKI Beberkan Strategi Pemprov DKI Terkait PTM

"Nah pada 2020 kesiapan sekolah itu hanya 16 koma. Bahkan tidak sampai 17 persen," ungkap Retno.

Kemudian, KPAI kembali melakukan pengawasan penyiapan PTM di sejumlah daerah pada Januari hingga Juni 2021. Secara total, ada 46 sekolah yang penyiapan PTM-nya diawasi oleh KPAI dalam periode ini. Menurut Retno, jumlah tersebut termasuk penyiapan PTM yang sekolah lakukan di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Juli-Agustus ini.

"KPAI itu datang ke 42 sekolah. Tapi pada Juli dan Agustus kami kembali datang ke sejumlah sekolah pada masa PPKM. Yang kami jangkau waktu itu Jakarta. Dari ini kemudian total jadi 46, tambah empat sekolah," jelas dia.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Anies Baswedan (@aniesbaswedan)

 

Sekolah-sekolah tersebut tersebar di tujuh provinsi. Di DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, dan Banten KPAI melakukan pengawasan secara langsung. Sementara di Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat dilakukan oleh Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD).

"Secara kesiapan infrastruktur, protokol kesehatan yang dibuat, itu memang terjadi penyiapan mencapai 79,54 persen," jelas Retno.

Jumlah nilai tersebut didapatkan dari indikator penilaian yang sama dengan tahun sebelumnya. Melihat data tersebut, KPAI mengapresiasi peningkatan signifikan dalam kesiapan sekolah menggelar PTM yang dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemda) maupun sekolah yang memang memiliki kesadaran untuk melengkapi infrastruktur.

"Tentu KPAI mengapresiasi penyiapan ini yang didorong oleh Pemda maupun sekolah-sekolah yang memiliki kesadaran-kesadaran untuk melengkapi infrastruktur," ungkap Retno.

Salah satu provinsi yang sudah memulai PTM terbatas adalah DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menegaskan, PTM terbatas tahap 1 mulai hari ini di 610 sekolah berlangsung lancar.

"(PTM) diberlakukan seiring dengan penerapan PPKM level 3, terhitung sejak 24 Agustus, atas kondisi Covid-19 yang lebih terkontrol," ujar dia di akun resmi Instagram-nya, Senin (30/8).

Terpisah, Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja, mengatakan, monitoring 610 sekolah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terpantau berjalan lancar. Dia mengatakan, hingga kini juga tidak laporan negatif yang diterima pihaknya.

Baca juga : Ini yang Bisa Dilakukan Usai Dinyatakan Negatif Covid-19

"Protokol kesehatan berjalan sesuai SOP yang sudah ditetapkan melalui asesmen dan pelatihan," ujar dia saat dikonfirmasi setelah memantau PTM di SD Cakung Barat 15, Senin (30/8).

Berdasarkan pemaparannya, protokol kesehatan 5M juga diterapkan dengan baik. Sehingga, sesuai jadwal PTM terbatas yang berlaku hingga Desember 2021, pihaknya berharap bisa melanjutkan hal tersebut dengan menambahnya secara bertahap.

"Adapun secara bertahap kita Dinas Pendidikan DKI akan menambah jumlah sekolah yang akan melaksanakan PTM terbatas dimulai pertengahan september itu dengan pendataan menjadi 1500 sekolah," katanya.

 

photo
Ilustrasi Sekolah Tatap Muka - (republika/mgrol100)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement