REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penularan Covid-19 di Tanah Air masih terjadi dan banyak menginfeksi anak-anak. Tak hanya tertular, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengingatkan anak bisa menjadi pembawa virus atau carrier.
Ia menegaskan, kasus Covid-19 pada anak penting untuk dicermati karena anak tidak hanya sebagai salah satu korban penularan virus ini. "Lebih jauh daripada itu, anak bisa juga menjadi carrier. Walau kasus kematian pada anak tidak terlalu tinggi, tetapi anak-anak menyumbang sumber primer klaster yang ada di keluarga," kata dia saat berbicara di konferensi virtual Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Senin (30/8).
Ia menyontohkan, kasus Covid-19 pada anak bisa menjadi klaster yang ada di keluarga. Anak yang terinfeksi Covid-19 kemudian pulang ke rumah yang anggota keluarganya terdiri dari nenek dan kakek. Kemudian, nenek dan kakek tanpa disadari tertular.
"Akhirnya, yang meninggal dunia akibat Covid-19 adalah orang dewasa yang punya penyerta (komorbid) di klaster yang sama," ujarnya.
Ia menjelaskan, ketika kasus Covid-19 pada anak meningkat kemudian menimbulkan klaster, terutama klaster di keluarga. Ini terlihat dari kasus Covid-19 pada anak yang meningkat.
"Persentase kasus konfirmasi anak jadi 15 persen per 21 Agustus 2021 atau meningkat 2 persen dibandingkan 21 Juli 2021 yang masih 13 persen," kata dia.