REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II menyetujui Partai Amanat Nasional (PAN) bergabung dengan koalisi pemerintah. Rakernas II juga berikan kewenangan penuh kepada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk menentukan pasangan Capres-Cawapres pada Pilpres 2024.
"Rakernas menyetujui Partai Amanat Nasional untuk bergabung di barisan partai koalisi pemerintah dalam rangka memberikan kebaikan, dalam rangka membawa kebaikan dan manfaat buat masyarakat bangsa dan negara," kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, membacakan poin kesimpulan Rakernas II PAN di Rumah PAN, Warung Buncit, Jakarta, Selasa (31/8).
Viva Yoga mengatakan seluruh DPW sudah setuju terhadap keputusan PAN bergabung dalam barisan partai koalisi pemerintah. Poin selanjutnya, rakernas memberikan kewenangan penuh kepada ketua umum untuk memutuskan langkah-langkah strategis dalam penentuan pasangan calon Capres-Cawapres di Pilpres 2024.
"Ketiga, rakernas mengamanatkan untuk mempercepat proses konsolidasi partai sampai ke tingkat desa dalam rangka persiapan pemilu," ujarnya.
PAN menyatakan bergabung bersama Parpol koalisi pendukung pemerintah, usai Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN ikut dalam rapat bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun setelah pertemuan itu PAN belum menyampaikan secara resmi sikap partainya.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, mengungkapkan soal bagaimana PAN bisa diajak ikut rapat dengan koalisi pemerintah beberapa waktu lalu. Zulkifli merasa terhormat PAN bisa diajak rapat dengan pimpinan partai koalisi pemerintah.
"Suatu kehormatan bagi kami diajak, diminta menyampaikan pikiran-pikiran. Tapi karena baru pertama kali kemarin diundang, ya saya bicaranya nggak banyak, walaupun di kepala saya banyak sekali yang ingin saya sampaikan. Tapi ya karena baru pertama, ramai-ramai," ungkap Zulkifli.
Zulkifli mengungkapkan dirinya dihubungi oleh Sekrataris Kabinet (Setkab) Pramono Anung enam hari sebelum pertemuan. Awalnya Zulkifli mengaku tidak tahu akan ada pertemuan besar tersebut.
"Saya baru tahu malam sebelum pertemuan, besoknya itu, saya sudah mau tidur, Eddy Soeparno sekjen PAN telpon, 'tum, kita diundang ini ketua-ketua partai koalisi dan sekum hadir,' oh ya oke," ujarnya.
Zulkifli mengatakan ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, antara lain persoalan covid, ekonomi, dan hubungan pusat-daerah. Setelah masing-masing pimpinan partai menyampaikan pikiran-pikirannya, kemudian dilanjutkan dengan presiden. Setelah itu pertemuan ditutup dengan makan malam.
"Tapi apa pun itu saya diundang, tentu kehormatan bagi PAN," ucap wakil ketua MPR itu.