REPUBLIKA.CO.ID, KANO -- Kolera merenggut 63 nyawa dalam seminggu terakhir di 10 negara bagian di seluruh Nigeria.
Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (NCDC) melaporkan pada Senin (30/8) bahwa dari 63 kematian, Katsina, negara bagian asal Presiden Muhammadu Buhari, memimpin dengan 19 kematian, disusul oleh Bauchi dengan 16 kematian. Selama periode yang sama, yakni 16-22 Agustus, 3.098 kasus suspek tercatat di 11 negara bagian dan Wilayah Ibu Kota Federal.
Menurut laporan itu, 58.698 kasus suspek juga dilaporkan di negara itu sejak awal tahun, dengan 2.035 kematian. Dalam minggu pelaporan, 12 negara bagian melaporkan 3.098 kasus suspek – Bauchi dengan 1.145 kasus, Katsina 691, Zamfara 454, Yobe 216, Sokoto 196, Jigawa 187, Kano 80, Niger 79, Borno 30, FCT 11, Adamawa enam dan Kebbi tiga kasus.
“Dari jumlah tersebut, ada 35 kasus yang dikonfirmasi RDT dari Katsina (14), Yobe (7), Adamawa (6), Zamfara (4), Borno (2), Jigawa (1) dan FCT (1),” tulis laporan tersebut.
Sementara itu, dari 63 kematian yang dilaporkan, 19 di antaranya dari Katsina, 16 di Bauchi, tujuh di Niger, enam di Zamfara, masing-masing empat di Jigawa, Sokoto dan Borno, serta masing-masing satu di Yobe, Kano dan Adamawa. Sebagai bagian dari rencananya untuk mengurangi peningkatan infeksi, NCDC mengatakan akan “terus memantau tren epidemiologi untuk memandu permintaan ICG untuk kampanye vaksinasi yang direncanakan, merencanakan pelatihan ilmuwan laboratorium negara tentang pengumpulan dan analisis sampel” bersama dengan “tindak lanjut yang berkelanjutan. dengan negara bagian untuk pembaruan tentang komunikasi risiko.”