Senin 06 Sep 2021 17:09 WIB

Diet Tinggi Lemak Tingkatkan Risiko Kanker Prostat

Pola diet tak sehat menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya kanker.

Red: Nora Azizah
Pola diet tak sehat menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya kanker.
Foto: www.freepik.com
Pola diet tak sehat menimbulkan masalah kesehatan, salah satunya kanker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gaya hidup tak sehat, termasuk diet tinggi kolesterol dan lemak ternyata meningkatkan risiko pria terkena kanker prostat. "Diet tinggi lemak, kolesterol menyebabkan risiko peningkatan kanker prostat," kata dokter spesialis urologi dari Universitas Indonesia, dr Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), PhD, dalam diskusi media, Senin (6/9).

Agus mengatakan, menurut studi, walau belum ada yang menghubungkan kelebihan lemak dan kanker prostat, mengurangi jumlah lemak setiap hari bermanfaat membantu Anda mengontrol berat badan. Hal itu juga membantu menjaga kesehatan jantung .

Baca Juga

Pakar urologi di Arthur Smith Institute for Urology, New Hyde Park, Dr Michael Schwartz, juga sepakat mengenai pola diet tak sehat berhubungan dengan munculnya masalah kesehatan termasuk kanker. Dia mengatakan, diet tinggi lemak hewani dan rendah serat dikaitkan dengan sindrom metabolik yakni kumpulan kondisi termasuk obesitas perut, peningkatan kadar gula darah dan tekanan darah tinggi.

"Sudah lama diketahui jenis diet ini dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung, stroke, dan berbagai jenis kanker," kata dia seperti dikutip dari WebMD.

Risiko kematian pasien kanker prostat pun meningkat bila masih menerapkan pola makan seperti itu, ungkap sebuah studi dalam jurnal Cancer Prevention Research pada Juni 2015. Dalam studi itu, Jorge Chavarro dan tim dari Harvard School of Public Health mempelajari kebiasaan makan pria yang terkena kanker prostat, termasuk diet tinggi daging merah dan olahan, produk susu tinggi lemak dan biji-bijian.

Mereka menemukan, para partisipan yang mendapat skor tertinggi dalam hal kebiasaan makan tinggi lemak sekitar 2,5 kali lebih mungkin meninggal karena kanker prostat dan 67 persen lebih mungkin meninggal karena sebab apa pun, ketimbang pria yang mendapat skor terendah pada diet tak sehat. Sebaliknya, pria yang mendapat skor tertinggi dalam hal kebiasaan makan sehat, sekitar 36 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal karena sebab apa pun daripada mereka yang mendapat skor terendah.

Selain pola makan, faktor lain seperti usia di atas 50 tahun, ras atau etnis dan riwayat keluarga juga memainkan peran menempatkan seorang pria terkena kanker prostat. Untuk menurunkan risiko terkena kanker prostat, seseorang perlu menerapkan gaya hidup sehat.

Dari sisi asupan, Kementerian Kesehatan merekomendasikan lemak harian tak lebih dari 5 sendok makan atau 67 gram per orang. Pola makan yang disarankan pun pada prinsipnya bergizi seimbang, yakni setengah piring terdiri dari sayuran dan buah, seperempat piring diisi sumber protein dan sisanya biji-bijian utuh dari beras atau gandum.

Sangat disarankan menambah porsi buah dan sayuran di setiap waktu makan utama. Untuk mengurangi jumlah lemak harian, cobalah batasi makanan berlemak atau pilih varietas rendah lemak misalnya produk susu rendah lemak.

Selain itu, hindarilah merokok karena kebiasaan ini bisa menjadi pemicu perubahan gen, rutin berolahraga 30 menit per minggu semisal berjalan kaki dan bersepeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement