Selasa 07 Sep 2021 18:07 WIB

PM Kanada Dilempari Kerikil Saat Kampanye

Para pengunjuk rasa mengepung bus Trudeau, melontarkan hinaan dan kata-kata kotor

Red: Christiyaningsih
Para pengunjuk rasa mengepung bus Trudeau, melontarkan hinaan dan kata-kata kotor.
Para pengunjuk rasa mengepung bus Trudeau, melontarkan hinaan dan kata-kata kotor.

REPUBLIKA.CO.ID, TRENTON - Pemimpin liberal Justin Trudeau dilempari kerikil dan bus kampanyenya dikepung oleh pengunjuk rasa yang marah di sebuah acara pada Senin. Dia kemudian mengonfirmasi bahwa dia tidak terluka dalam insiden yang terjadi di London, Ontario, barat daya Toronto itu.

Trudeau - yang di bawah aturan pemilu Kanada tidak disebut sebagai perdana menteri kecuali dia secara resmi bertindak dalam kapasitas itu - mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pengunjuk rasa di sejumlah acara kampanye menjelang pemilihan federal 20 September.

Baca Juga

Satu acara harus dibatalkan minggu lalu atas masalah keamanan karena Trudeau dan pendukungnya kalah jumlah dengan pengunjuk rasa yang meneriakkan hinaan rasial dan kata-kata kotor. Para pengunjuk rasa kesal karena Trudeau mendukung vaksinasi Covid-19 dan mengatakan bahwa semua pegawai federal harus divaksinasi, atau jika tidak mereka mungkin akan dipecat.

Dia juga menyetujui pemberlakuan karantina wilayah selama pandemi. Pada Senin di sebuah acara kampanye yang diadakan sebelum pemberhentian London, Trudeau mengatakan dia tidak akan terintimidasi oleh apa yang dia sebut gerombolan anti-vaksin.

"Ya, ada elemen pinggiran kecil di negara ini yang marah, yang tidak percaya pada sains, yang menyerang dengan serangan rasis, misoginis," ungkap dia.

"Tetapi warga Kanada, sebagian besar orang Kanada, tidak diwakili oleh mereka dan saya tahu tidak akan membiarkan suara-suara itu, kelompok kepentingan khusus itu, para pengunjuk rasa itu - saya bahkan tidak ingin menyebut mereka pengunjuk rasa - massa anti-vaksin itu, untuk mendikte bagaimana negara ini melewati pandemi," tambah Trudeau.

Pemimpin partai lainnya mengutuk kekerasan tersebut. Pemimpin Partai Konservatif Erin O'Toole menyebut tindakan itu menjijikkan. Aksi protes terjadi ketika survei menunjukkan bahwa partai Liberal pimpinan Trudeau partai Konservatif berada dalam keadaan mati suri dan salah satu dari mereka kemungkinan akan membentuk pemerintahan minoritas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement