Selasa 07 Sep 2021 17:18 WIB

Hong Kong akan Membuka Kembali Perbatasan

Hong Kong mulai melonggarkan peraturan pembatasan Covid-19 dengan membuka perbatasan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Orang-orang bersiap untuk menonton film di The Grounds di depan pelabuhan di Central, Hong Kong, Cina, 10 November 2020. Ruang luar untuk sementara telah diubah menjadi 100 pod pribadi yang berjarak secara sosial, masing-masing dapat menampung dua atau empat orang untuk menghormati tindakan jarak sosial karena pandemi COVID-19.
Foto: EPA-EFE/JEROME FAVRE
Orang-orang bersiap untuk menonton film di The Grounds di depan pelabuhan di Central, Hong Kong, Cina, 10 November 2020. Ruang luar untuk sementara telah diubah menjadi 100 pod pribadi yang berjarak secara sosial, masing-masing dapat menampung dua atau empat orang untuk menghormati tindakan jarak sosial karena pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Pemimpin Hong Kong Carrie Lam pada Selasa (7/9) mengatakan akan membuka kembali perbatasan untuk beberapa penduduk dari China dan Makau. Mereka akan diizinkan memasuki kota itu tanpa menjalani karantina mulai 15 September.

Pembukaan kembali perbatasan Hong Kong dilakukan saat kota itu mulai melonggarkan pembatasan yang ketat di perbatasan yang diberlakukan untuk mengekang penyebaran Covid-19. Saat berbicara pada konferensi pers mingguannya, Lam mengatakan pemerintah Hong Kong akan mengizinkan hingga total 2.000 penduduk dari China daratan dan Makau untuk memasuki kota pusat keuangan itu setiap hari.

Baca Juga

Mereka boleh masuk dengan persyaratan tertentu seperti hasil tes Covid-19 negatif sebelum kedatangan. Selain itu, para pengunjung harus menjalani karantina selama 14 hari saat kembali ke China daratan atau Makau.

Lam yang didukung Beijing telah berulang kali mengatakan pembukaan kembali perbatasan dengan China daratan adalah prioritasnya daripada meningkatkan perjalanan dengan wilayah lain di seluruh dunia. Prioritas itu ditetapkan meskipun ada peningkatan seruan untuk melonggarkan pembatasan kedatangan dari tempat-tempat lainnya seperti Eropa dan Amerika Serikat.

Mulai 8 September, Lam mengatakan penduduk Hong Kong akan diizinkan untuk kembali ke kota itu dari China daratan atau Makau tanpa menjalani karantina asalkan mereka tidak datang dari daerah-daerah dengan risiko Covid-19 tinggi.

Pemerintah Hong Kong telah menghadapi tekanan yang meningkat dari kelompok lobi bisnis untuk membuka perbatasan atau berisiko kehilangan para eksekutif dan investasi. Aturan pembatasan telah mendorong para ekspatriat dan staf China untuk kembali ke tempat asal mereka masing-masing, kata seorang manajer baru-baru ini kepada Reuters.

Para pejabat mengatakan tingkat vaksinasi Hong Kong perlu jauh lebih tinggi untuk dapat bersantai (membuka perbatasan internasionalnya) dengan cara yang aman. Sekitar 60 persen populasi Hong Kong telah menerima satu dosis vaksin Covid-19. Namun, tingkat vaksinasi untuk orang tua di Hong Kong termasuk yang terendah di dunia karena kekhawatiran tentang keamanan vaksin.

Hong Kong telah mencatat total sekitar 12 ribu kasus dan 212 kematian akibat Covid-19. Angka itu jauh lebih rendah daripada banyak kota maju lainnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement