REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG— Partai Gerindra Jawa Barat mengincar minimal 30 kursi di DPRD Jabar pada pemilihan legislatif (pileg) 2024.
Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat, Brigjend (Purn) Taufik Hidayat, mengatakan, kemenangan tersebut akan mencatatkan rekor sebagai partai politik yang menang berturut-turut di Jabar.
Untuk mencapai target tersebut, kata Taufik, partainya menyamakan visi misi dalam rapat koordinasi yang diikuti seluruh struktural dan DPC Partai Gerindra Jabar.
Selanjutnya bakal calon di daerah yang punya kantong suara yang bagus, akan diambil sebagai caleg di tingkat provinsi.
“Mungkin yang sudah 2-3 periode, kita ambil ke provinsi. Kita harapkan dari 15 dapil, minimal masing-masing bisa mendapatkan dua kursi atau daerah yang cukup banyak bisa dapat tiga kursi. Kecuali Kota Bogor cukup satu,” ujar Taufik usai membuka Acara Pendidikan Politik dan Rapat Konsolidasi Partai Gerindra Jabar, akhir pekan lalu.
Menurut Sekretaris DPD Partai Gerindra Jabar, Abdul Haris Bobihoe, setiap balon caleg harus memiliki kesetiaan terhadap Partai Gerindra.
Partainya juga, tetap bulat mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2024 nanti. “Jadi kita linier antara pusat dan daerah. Legislatif dan eksekutif dipimpin Gerindra,” katanya.
Namun dalam kondisi pandemi, kata Haris, partai harus memperkuat basis di daerah dengan upaya pendekatan pribadi supaya semakin dirasakan rakyat. “Misalnya kita beri bansos (bantuan sosial)," katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jabar, Iip Hidayat, meminta Partai Gerindra terdepan dalam menyukseskan indeks demokrasi Indonesia dan Pemilu 2024 mendatang. Tugas partai sekarang adalah melakukan pendidikan politik kepada para kader dan generasi muda.
“Gerindra harus menjaga kondusivitas Jabar dan kesuksesan pemilu. Terlebih kondisi politik di Jabar sudah nyaman, kondusif. Kita sudah teruji fokus pada penanganan pandemi Covid-19, bahu membahu menyelesaikan itu,” katanya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar Rifqi Al Mubarok mengatakan, pemilu secara serentak akan digelar pada 2024. Nanti akan terjadi banyak kompleksitas. Namun KPU telah melakukan persiapan khusus sehingga tahapan pemilu bisa berjalan lancar.
“Lamanya pemilu itu biasanya 20 bulan, sekarang jadi 25 bulan supaya kita bisa mempersiapkan secara optimal. Termasuk juga pemilihan yang biasanya 12 bulan, menjadi 15 bulan. Tujuannya supaya tidak terjadi beban kerja tinggi,” paparnya.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK), Bucky Wikagoe, mengatakan partai telah melihat dan membaca rangkaian tahapan pemilu 2024. Karena itu, partai tidak boleh terlena dengan kemenangan yamg sudah diraih sehingga segera melaksanakan pendidikan politik dan konsolidasi untuk seluruh kader partai se-Jabar.
“Kita sampaikan deskripsi tahapan pemilu. Dari paparan itu, kita mendapat gambaran untuk menyusun strategi, membuat evaluasi, serta membuat program-program kemenangan. Apalagi dalam kotestasi pemilu di Jabar, tidak pernah ada partai pemilu yang menang dua kali. Ini jadi tantangan tersendiri bagi Partai Gerindra untuk mencatatkan sejarah bisa juara lebih dari sekali,” papar Bucky.