REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah mahasiswa anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo dibawa aparat polisi. Hal itu lantaran mereka membentangkan poster bertuliskan aspirasi untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo ke UNS, Kota Solo, Jawa Tengah pada Senin (13/9).
Mahasiswa tersebut membentangkan poster bertulis aspirasi kepada Presiden Jokowi di Halte UNS, Jalan Ir Sutami, Solo. Sejumlah poster yang dibentangkan bertuliskan antara lain, "Pak, Tolong Benahi KPK", "Pak Tolong Beri Ruang Aman Bagi Kami", "Pak Tolong Dukung Petani Lokal", "Tuntaskan Pelanggaran HAM di Masa Lalu", dan lainnya.
Presiden BEM UNS, Zakky Musthofa, mencerikan kronologi kejadian rekan-rekannya diamankan oleh aparat. Awalnya, mahasiswa bernama Daffa yang membentangkan poster pada pukul 10.59 WIB di halte UNS.
Kemudian, pada pukul 11.13 WIB, sambung dia, Daffa dibawa oleh aparat dengan mobil berwarna hitam. Kemudian, dua orang mahasiswa bernama Khanif dan Tekwo menghampiri Daffa lalu mereka berdua dibawa pula ke dalam mobil.
Selain itu, empat mahasiswa lainnya juga dibawa oleh aparat. Mereka bernama Afif, Prama, Tema dan Ammar. Tas mereka digeledah oleh aparat. Keempat mahasiswa tersebut dibawa oleh aparat dengan mobil berwarna putih.
Selain itu ada tiga mahasiswa lainnya bernama Mishbakh, Wicak, dan Raden yang ingin menyuarakan aspirasinya. Lalu mereka bertiga juga turut dibawa oleh aparat.
"Ini ada momentum Pak Jokowi pulang kampung, kampus kami dikunjungi juga. Ini jadi momentum kami untuk menyampaikan aspirasi. Teman-teman membentangkan poster di beberapa titik," kata Zakky saat dihubungi wartawan di Kota Solo, Senin.
Menurut Zakky, sebelum membentangkan poster, BEM UNS telah meminta izin kepada kampus agar diberikan ruang menyampaikan aspirasi dari masyarakat. Namun, ternyata kampus tidak mengizinkan lantaran lingkungan kampus distrerilkan dari mahasiswa.
Alhasil, para mahasiswa tersebut mencari cara lain dengan membentangkan poster di Halte UNS agar bisa menyampaikan aspirasi kepada Presiden Jokowi. "Setelah beberapa menit membentangkan poster, ternyata kami semua dikebiri, direpresi, ditarik ke Polresta Surakarta," jelas Zakky.