Rabu 15 Sep 2021 10:07 WIB

Tiga Mantan Presiden AS Bantu Pengungsi Afghanistan

Tiga mantan presiden AS bantu pengungsi Afghanistan untuk menetap di Amerika Serikat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Mantan Presiden AS Bill Clinton (kiri), George W Bush (tengah), dan Barack Obama membentuk kelompok untuk bantu pengungsi Afghanistan di AS. Ilustrasi.
Foto: EPA
Mantan Presiden AS Bill Clinton (kiri), George W Bush (tengah), dan Barack Obama membentuk kelompok untuk bantu pengungsi Afghanistan di AS. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --Tiga mantan presiden Amerika Serikat (AS) yaitu George W. Bush, Bill Clinton, dan Barack Obama membentuk sebuah kelompok yang bertujuan mendukung pengungsi dari Afghanistan untuk menetap di Amerika Serikat. Mantan pemimpin negara dan para istri mereka akan menjadi bagian dari Welcome.US, yang merupakan koalisi kelompok advokasi, bisnis AS, dan pemimpin lainnya.

Situs web Welcome.US diluncurkan pada Selasa (14/9). Situs ini akan memudahkan orang Amerika untuk menyumbang dan menjamu keluarga pengungsi melalui aplikasi penyewaan rumah Airbnb Inc atau menemukan cara lain untuk membantu.

Baca Juga

Welcome.US mendapat dukungan dari lebih dari 280 orang dan entitas, termasuk bisnis AS seperti Microsoft Corp, Starbucks Corp, dan CVS Health Corp. Welcome.US juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi nirlaba, kelompok veteran, dan agen pemukiman kembali.

Beberapa organisasi pengungsi telah mendorong AS untuk mengadopsi program sponsor swasta atau komunitas untuk pengungsi individu. Hal ini mirip dengan model yang digunakan di Kanada. AS perlu melihat upaya sukarelawan nasional yang terkoordinasi ini sebagai salah satu cara untuk memulai proses itu.

“Kami ingin memanfaatkan momen ini dan kebutuhan besar untuk mengakses semua kapasitas di luar sana di Amerika Serikat untuk mendukung pengungsi Afghanistan,” kata Nazanin Ash dari Komite Penyelamatan Internasional.

Baca juga : Wanita Afghanistan di Luar Negeri Tolak Pakaian Serbahitam

Puluhan ribu warga Afghanistan telah tiba di AS sebagai bagian dari evakuasi. Sebagian besar dari mereka bekerja untuk AS dan pasukan sekutu atau dengan badan-badan Amerika dan internasional. Mereka akan menanggung risiko jika tetap berada di Afghanistan yang kini dikuasai Taliban.

"Ribuan warga Afghanistan berdiri bersama kami di garis depan untuk mendorong dunia yang lebih aman dan sekarang mereka membutuhkan bantuan kami," terang Bush dan istrinya Laura dalam sebuah pernyataan.

Penyelenggara mengatakan telah ada dukungan bipartisan untuk pengungsi Afghanistan, termasuk gubernur Republik dan Demokrat yang telah menandatangani upaya tersebut. Sejumlah pemimpin negara bagian dan lokal AS menuturkan mereka akan menyambut pengungsi ke dalam komunitas mereka.

Di bawah pemerintahan mantan presiden Donald Trump, penerimaan pengungsi dari seluruh dunia dipangkas ke level terendah dalam beberapa dekade. Presiden Joe Biden berjanji akan menghapus kebijakan tersebut.

Pemerintahan Biden berupaya menampung 50 ribu pengungsi di pangkalan militer AS. Sementara pengungsi lainnya tetap berada di pusat pemrosesan di dekat bandara AS maupun ditampung di negara ketiga di luar negeri.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement