Rabu 15 Sep 2021 11:35 WIB

Joe Biden Bantah Xi Jinping Tolak Pertemuan Tatap Muka

Media AS tersebut melaporkan Xi tidak mengambil tawaran Biden untuk bertemu

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Presiden Joe Biden. Ilustrasi.
Foto: AP/Evan Vucci
Presiden Joe Biden. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden membantah laporan media yang mengatakan Presiden China Xi Jinping menolak bertemu langsung. The Financial Times mengutip sejumlah sumber yang mendapat pengarahan mengenai sambungan telepon kedua pemimpin negara.

Media AS tersebut melaporkan Xi tidak mengambil tawaran Biden lalu meminta Washington mengambil sikap yang lebih lunak terhadap Beijing. "Itu tidak benar," kata Biden ketika ditanya wartawan apakah ia kecewa Xi tidak ingin bertemu dengannya, Rabu(15/9).

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengeluarkan pernyataan Selasa (14/9) kemarin. Ia mengatakan laporan the Financial Times tidak tepat dalam menggambarkan sambungan telepon tersebut.

Sementara sumber yang mendapat pengarahan mengenai pembicaraan Biden dan Xi mengonfirmasi laporan tersebut akurat. "Xi mengisyaratkan nada dan atmosfer hubungan perlu ditingkatkan terlebih dahulu," kata sumber tersebut.

Kedutaan Besar China di Washington tidak menanggapi permintaan komentar. The Financial Times mengutip salah satu sumber mengatakan Biden mengangkat isu pertemuan sebagai salah satu dari sejumlah kemungkinan untuk terlibat lebih jauh dengan Xi dan tidak mengharapkan respons cepat.

Salah satu pejabat AS mengatakan Xi tidak terlibat dengan gagasan untuk menggelar pertemuan. Gedung Putih yakin alasan terbesarnya Covid-19.

Pertemuan G20 di Italia pada Oktober dianggap kegiatan yang tepat untuk pertemuan tatap muka. Akan tetapi Xi belum meninggalkan China sejak wabah Covid-19 pecah di Negeri Tirai Bambu tahun lalu.

"Seperti yang telah kami sampaikan, Presiden membahas pentingnya untuk dapat melakukan diskusi privat antara dua kepala negara dan kami akan menghormati itu," kata Sullivan dalam pernyataannya.

Sambungan telepon itu menjadi pembicaraan pertama antara Biden dan Xi dalam tujuh bulan terakhir. Mereka membahas pentingnya untuk memastikan agar kompetisi dua perekonomian terbesar di dunia tidak berakhir dengan konflik.

Pejabat-pejabat pemerintah AS mendapat pengarahan sebelum pembicaraan tersebut digelar. Sambungan telepon ini adalah uji coba apakah pembicaraan tingkat atas dapat mengakhiri ketegangan terburuk AS-China dalam beberapa dekade terakhir.

Gedung Putih mengatakan sambungan telepon itu bertujuan agar saluran komunikasi dapat terus terbuka, tapi tidak ada langkah lebih lanjut. Media China melaporkan Xi mengatakan pada Biden kebijakan AS pada China 'sangat mempersulit' hubungan kedua negara.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement