REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Organisasi Kemanusiaan Perempuan Jenggala dan PT Olam Indonesia memasuki wilayah Palu, Sulawesi Tengah untuk melakukan program vaksinasi Jelajah Nusantara. Vaksinasi serentak se-indonesia dinilai mampu membangkitkan pertumbuhan ekonomi.
Vaksinasi yang diadakan di Palu hasil kerjasama dengan Polda Sulawesi Tengah. Vaksinasi ini merupakan kota ke-8 dari rangkaian program vaksinasi Jelajah Nusantara setelah diadakan di Cirebon, Tangerang, DIY Yogyakarta, Lampung, Medan, Makassar, dan Kolaka.
Ketua Umum Perempuan Jenggala Vicky W Kartiwa mengatakan vaksinasi di Palu bertujuan membantu pemerintah untuk meningkatkan kekebalan komunitas atau herd immunity. Ia menyebut vaksinasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Dengan vaksinasi masyarakat dapat kembali mulai melakukan aktivitas perekonomian yang meningkatkan pertumbuhan di daerah. Target penyelenggaraan vaksinasi massal kami ada 12 wilayah, dan Palu menjadi kota ke-8," kata Vicky dalam keterangan pers, Sabtu (18/9).
Vicky menyebut vaksinasi di luar Jawa bisa menjadi kunci pertumbuhan ekonomi. Apalagi dari 8 daerah sebelumnya, masyarakat mulai peduli dengan kesehatannya hingga melakukan vaksin.
Vicky menilai partisipasi aktif masyarakat saat ini merupakan hal yang harus direspon baik oleh semua pihak. Terlebih vaksinasi telah terbukti mampu menekan angka positif Covid-19 di Indonesia.
"Saya yakin dengan partisipasi aktif masyarakat Indonesia saat ini akan mampu mengembalikan keadaan menuju normal kembali," ujar Vicky.
Sementara itu, Country Head PT Olam Indonesia Ramakrishna Prasad mengatakan perusahaannya berkomitmen memberikan bantuan langsung terkait vaksinasi. Caranya dengan melakukan percepatan vaksinasi di beberapa kota di Indonesia.
Prasad berharap program pemerintah mencapai vaksinasi 70 persen pada akhir tahun dapat tercapai untuk mencapai herd immunity.
"Usaha ini dalam rangka memperjuangan Indonesia agar pulih dari pandemi kami hadir di masyarakat," ucap Prasad.
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh masyarakat dengan berbagai profesi dan berusia di atas 12 tahun agar mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19. Jokowi menegaskan, bangsa Indonesia hanya bisa keluar dari pandemi Covid-19 jika masyarakatnya melakukan vaksinasi dan taat dalam menjalankan disiplin protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Hanya dengan vaksinasi dan ketaatan menjalankan protokol kesehatan, kita bisa keluar dari jerat pandemi ini," ujarnya.
Dari data Satgas Penanganan Covid-19 per Sabtu (18/9), jumlah masyarakat yang telah menerima suntikan vaksinasi dosis pertama telah mencapai sebanyak 78.540.519. Sedangkan pada dosis kedua, sebanyak 44.716.570 masyarakat telah menerima suntikan dosis kedua. Pemerintah sendiri menargetkan jumlah sasaran vaksinasi di Indonesia hingga 208.265.720. Rizky Suryarandika