REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Kiper AC Milan, Mike Maignan, menjadi sasaran ejekan rasial dari tifosi Juventus. Dia menulis pernyataan di media sosial setelah timnya bermain imbang 1-1 melawan Juventus, Senin (20/9).
Pria Prancis itu mengatakan, sepak bola perlu dipersatukan untuk mengakhiri rasialisme. Penjaga gawang 26 tahun itu menegaskan dia bukan 'korban' dan bangga menjadi kulit hitam.
Kiper AC Milan Mike Maignan dalam suasana hati yang menantang setelah menjadi sasaran nyanyian rasial selama hasil imbang 1-1 timnya melawan Juventus. Ia bersikeras masih banyak yang harus dilakukan untuk memerangi diskriminasi dalam sepak bola.
Milan Maignan, ternoda oleh pelecehan keji dari tribun, sesuatu yang dikatakan orang Prancis itu tidak akan hilang hanya dari kecaman saja.
Dia menyerukan 'tindakan komprehensif' untuk diambil dan mengatakan otoritas sepakbola harus mengambil 'bersatu' untuk memerangi rasialisme dalam permainan.
Dia mengeluarkan pernyataan kuat yang menyerukan 'tindakan komprehensif' untuk diambil terhadap pelecehan.
Baca juga : Marc Klok Ajak Persib Bangkit Ketika Hadapi Borneo FC
"Pada malam itu di Allianz Stadium, pendukung Juventus menargetkan saya dengan hinaan dan tangisan rasialis," kata Maignan. 'Apa yang kamu ingin aku katakan? Rasialisme itu salah dan para pendukung ini bodoh? Ini bukan tentang itu," kata dia.
"Saya bukan pemain pertama atau terakhir yang mengalami hal ini. Selama peristiwa-peristiwa ini diperlakukan sebagai 'insiden yang terisolasi' dan tidak ada tindakan komprehensif yang diambil, sejarah pasti akan berulang lagi dan lagi," kata kiper timnas Prancis ini.