REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mengimbau pihak sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM). Hal itu disampaikan Dasco menyusul adanya temuan klaster penularan Covid-19 di 1.296 sekolah di seluruh Indonesia.
"Dengan adanya kejadian klaster ini kembali kita mengimbau kepada sekolah tetap melakukan prokes yang ketat," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (24/9).
Dirinya juga mengaku prihatin terkait adanya temuan sebanyak 2,78 persen satuan pendidikan PTM yang jadi klaster Covid-19 tersebut. Apalagi sebagian besar sekolah juga sudah menyatakan bahwa mereka menerapkan prokes yang ketat.
"Kepada orang tua ini menjadi pertimbangan apakah mengizinkan atau tidak kita serahkan kepada orang tua," ujar Ketua Harian Partai Gerindra itu.
Sebelumnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan, hingga 20 September 2021 ada 2,78 persen satuan pendidikan penyelenggara pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang menjadi klaster Covid-19. Jika dilihat dari total jumlah sekolah yang sudah melakukan PTM terbatas, klaster Covid-19 ada di 1.296 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga : Jokowi Gembira Masyarakat Antusias Disuntik Vaksin
"Kasus penularan itu kira-kira 2,8 persen yang melaporkan," ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen) Kemendikbudristek, Jumeri.
Mendikbudristek Nadiem Makarim juga ikut menanggapi klaster Covid-19 ada di 1.296 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia, akibat PTM. Sesuai mekanisme yang sudah disampaikan sebelumnya, sekolah tersebut harus ditutup jika memang ditemukan kasus Covid-19.
"Sekolahnya masing-masing kalau ada kasus klaster ya harus ditutup segera, memang seperti itu," ujar Nadiem usai rapat kerja dengan Komisi X DPR, Kamis (23/9).