Senin 27 Sep 2021 15:11 WIB

UMP Terus Berkiprah di Tengah Pandemi Covid-19

Ratusan mahasiswa juga diterjunkan sebagai sukarelawan Covid-19.

Red: Yusuf Assidiq
Salah satu kegiatan vaksinasi yang digelar civitas akademika UMP.
Foto: Dokumen.
Salah satu kegiatan vaksinasi yang digelar civitas akademika UMP.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Menyongsong persiapan perkuliahan tatap muka, pemerintah terus mengebut vaksinasi di lingkungan sekolah maupun kampus. Salah satunya, pada Jumat (24/9) kemarin, Polda Jawa Tengah menggelar vaksinasi Merdeka Candi di 9 lokasi untuk 26 ribu mahasiswa. UMP menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi.

Menurut Rektor UMP, Dr Jebul Su­roso, sebanyak 1.000 mahasiswa  mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan di Gedung Ukhuwah Islamiyah. Mengenai berapa mahasiswa UMP yang sudah divaksinasi, rektor mengaku masih melakukan pendataan. Karena kebanyakan mahasiswa melakukan vaksinasi di daerahnya masing-masing mengingat perkuliahan belum rutin dilakukan.

Namun bila perkuliahan tatap muka diperbolehkan, pihaknya sudah menetapkan syarat yaitu mahasiswa yang akan kuliah telah divaksin dan dalam kondisi sehat. ‘’Pastinya mahasiswa yang boleh ikut kuliah sudah di vaksin dan dalam keadaan sehat,’’ jelasnya.

Sedang untuk kalangan kampus pada pertengahan tahun ini telah diselenggarakan vaksinasi. Sebanyak 300 vaksin telah disuntikkan kepada dosen dan karyawan. Selama ini UMP cukup aktif memberikan kontribusi dalam penanganan Covid-19 hingga program vaksinasi yang sedang berjalan saat ini.

Ketika awal Covid-19 masuk ke Indonesia, ratusan mahasiswa UMP yang sedang Kuliah Kerja Nyata (KKN) kemudian diterjunkan untuk menyosialisasikan protokol kesehatan kepada masyarakat. Kemudian saat varian Delta melanda Banyumas, UMP menyiapkan ratusan mahasiswa menjadi sukarelawan Covid-19 yang dikirim ke sejumlah lokasi isolasi mandiri yang disiapkan pemerintah daerah.

Kontribusi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dalam mengatasi pandemi Covid-19 tak diragukan lagi. Selain terlibat langsung dalam proses vaksinasi di sejumlah tempat, ratusan mahasiswa juga diterjunkan sebagai sukarelawan Covid-19 ketika varian Delta mewabah.

Saat ini, UMP bersama Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC) sibuk menggelar vaksinasi untuk masyarakat yang dipusatkan di kampus. Misalnya pada Agustus lalu, UMP menginisiasi penyelenggaran vaksinasi untuk 5.000 orang yang terdiri dari masyarakat dan lintas iman bekerja sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama.

Kegiatan ini bahkan diapresiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menilai kegiatan tersebut dapat mencip­takan kerukunan umat beragama yang lebih harmonis lagi. Selain itu UMP juga mengirim relawannya untuk membantu puskesmas menyukseskan vaksinasi bagi ibu hamil dan anak-anak.

Banyaknya kegiatan selama pandemi Covid-19 menurut rektor menunjukkan bahwa UMP merupakan kampus kemanusiaan. Hal ini menurutnya sudah sesuai dengan prinsip organisasi persyarikatan Mu­hammadiyah yang menyatakan bahwa Muhammadiyah ada untuk kebaikan semua dan tidak memandang agama.

’’Sejak awal pandemi hingga satu setengah tahun ini UMP telah banyak berbuat untuk membantu masyarakat, mulai dari menerjunkan relawan, mendirikan rumah sakit khusus Covid, sampai ikut dalam program vaksinasi massal bersama MCCC,’’ kata rektor.

Melalui ikhtiar tersebut menurut Dr Jebul semoga dapat menekan laju penyebaran Covid-19 di wilayah Banyumas maupun Indonesia sehingga target pemerintah untuk mengubah pandemi menuju endemi pada tahun mendatang dapat segera terwujud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement