Selasa 28 Sep 2021 00:05 WIB

Disdik Depok akan Gelar Simulasi PTM Terbatas SD dan SMP

Sebelum simulasi, Disdik Depok telah lakukan monitoring ke seluruh sekolah.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok akan menyelenggarakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas selama dua hari yakni pada 28-29 September 2021. Simulasi PTM Terbatas akan dilaksanakan untuk jenjang pendidikan tingkat SD dan SMP.

"Kegiatan simulasi tersebut dilaksanakan di seluruh SD dan SMP di Kota Depok," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Wijayanto di Balai Kota Depok, Senin (27/9).

Menurut Wijayanto, sebelum pelaksanaan simulasi PTMT Terbatas, pihaknya telah melaksanakan monitoring di seluruh sekolah dari jenjang TK sampai SMP negeri maupun swasta selama 20 hari.

"Kami akan menyelenggarakan simulasi selama dua hari berturut-turut pada Selasa (28/9) dan Rabu (29/9). Dari monitoring, seluruh sekolah bisa dikatakan sudah siap, terutama terkait fasilitas protokol kesehatan (prokes)," terang Wijayanto.

Wijayanto menambahkan, selama simulasi PTM Terbatas, proses belajar mengajar dibatasi dengan jumlah rombongan belajar (rombel), hingga siswa pulang ke rumah baik dijemput ataupun tidak.

"Peran wali kelas juga sangat penting untuk memantau agar siswa langsung pulang ke rumah masing-masing. Diharapkan setiap sekolah mempersiapkan sosialisasi kepada keluarga besar sekolah. Baik berupa video, pamflet, maupun brosur ke orang tua siswa," jelasnya.

Lanjut Wijayanto, simulasi PTM Terbatas jenjang SMP dibagi menjadi tiga wilayah, yakni Wilayah Barat, Tengah, dan Timur dengan masing-masing satu sekolah negeri dan swasta. Wilayah Timur di SMPN 4 Depok dan SMP YAPPA, Wilayah Tengah di SMPN 5 dan SMP Al-Muhajirin, serta Wilayah Barat di SMPN 18 dan SMP Al-Hasra.

"Lalu kami bagi harinya. Contoh di hari Selasa tiga sekolah, dan Rabu tiga sekolah sisanya. Terus kami minta untuk satuan pendidikan di atas agar mendokumentasikan kegiatan belajar mengajar. Jika bagus bisa menjadi contoh sekolah lainnya," kata Wijayanto.

Sementara itu, Wijayanto mengatakan, untuk jenjang SD diinstruksikan agar seluruhnya melaksanakan simulasi PTM Terbatas serta mematuhi pola-pola pembatasan dan prokes. Setelah simulasi dilakukan, pihaknya bersama stakeholder akan melakukan evaluasi untuk menyiapkan pelaksanaan PTM pada Senin (4/10) mendatang.

"Simulasi nanti tidak menghadirkan seluruh siswa di sekolah. Tetapi hanya kelas tingkat tinggi dan rendah saja, contohnya di SD hanya kelas 1 dan 6 diisi dalam kelompok kecil yaitu 15 siswa. Sementara SMP, hanya diisi kelas 9 yang juga dibagi kelompok kecil karena mereka sudah punya pengalaman belajar offline sebelum pandemi. Setelah itu, baru kami persiapkan pelaksanaan PTM pada Senin (4/10)," kata Wijayanto menjelaskan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement