Selasa 28 Sep 2021 01:44 WIB

Sektor Industri Halal Tumbuh 8,2 Persen pada Kuartal II 2021

Sektor Industri Halal Tumbuh 8,2 Persen pada Kuartal II 2021.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Muhammad Hafil
Kawasan industri halal. Ilustrasi
Foto: MCIE
Kawasan industri halal. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pertumbuhan usaha syariah terus bergerak menjadi arus baru ekonomi nasional. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng menyampaikan sektor ekonomi syariah terus menyumbangkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding ekonomi secara umum.

"Pada kuartal II 2021, capaian sektor industri halal seperti makanan halal, fashion, pariwisata tumbuh 8,2 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan PDB nasional yang 7,7 persen, ini tentu harus terus didorong agar jadi arus baru ekonomi Indonesia," katanya dalam Pembukaan FESyar Jawa, Senin (27/9).

Baca Juga

Ekspor makanan produk halal Indonesia bahkan tumbuh 46,02 persen pada kuartal II 2021 (yoy). Sugeng mengatakan hal ini tentu merupakan sumber pertumbuhan ekonomi dan peluang agar Indonesia bisa lebih berperan dalam pasar halal global.

Pada akhir 2020, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyampaikan pandemi telah menimbulkan tekanan pada 52 negara anggota. Gangguan pada rantai pasok produk halalnya telah menurunkan investasi produk halal hingga 13 persen.

"Ini peluang Indonesia untuk memperbesar penetrasi ekspor, contoh di sektor makanan halal yang pada kuartal II 2020 kita sudah kirim atau ekspor senilai 10,4 miliar dolar AS ke pasar global, tumbuh 46,02 persen secara tahunan," katanya.

Tingginya potensi yang dimiliki Indonesia menimbulkan urgensi untuk memanfaatkan peluang global tersebut. Maka dari itu, upaya untuk terus mengintegrasikan sektor industri halal dari hulu ke hilir perlu semakin ditingkatkan.

Sugeng menyampaikan hal tersebut selalu menjadi bahan bakar untuk Bank Indonesia kembali menggelar Festival Ekonomi Syariah (FESyar) setiap tahunnya. FESyar sebagai satu rangkaian kegiatan menuju perhelatan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF). 

Setelah dilakukan untuk regional timur dan Sumatera beberapa waktu lalu, FESyar Jawa 2021 mulai diselenggarakan pada 27 September sampai 2 Oktober 2021. Kegiatan dilakukan secara hybrid, baik virtual dan juga pameran fisik di Tunjungan Plaza, Jawa Timur. 

Fesyar Jawa mengangkat tema "Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Melalui Digitalisasi Untuk Pemulihan Ekonomi". Rangkaian kegiatan FESyar Jawa 2021 terdiri dari Sharia Forum, yang menampilkan beragam kegiatan FESyar Jawa.

Dimulai dari Opening Ceremony, Seminar, Talkshow yang melibatkan tokoh-tokoh penggiat ekonomi syariah Indonesia, serta Business Coaching Series untuk UMKM. FESyar Jawa 2021 juga menghadirkan Sharia Fair yang menampilkan galeri virtual dan fisik karya kreatif UMKM di kawasan Jawa. 

Mulai dari Halal Food, Fashion, serta berbagai capaian perkembangan ekonomi syariah Indonesia yang ditampilkan oleh para penggiat ekonomi syariah Indonesia. Sementara Sharia Fair FESyar Jawa 2021 memberikan kesempatan bagi para pelaku usaha untuk mengikuti kegiatan Coaching Clinic dari para pakar, dan kesempatan Business Matching usaha.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement