Selasa 28 Sep 2021 00:28 WIB

Korsel akan Vaksinasi Anak Usia 12-17 Tahun

Pemerintah Korsel tidak wajibkan semua anak 12-17 tahun divaksinasi.

Seorang pekerja medis di sebuah bilik mengambil sampel hidung dari seorang petugas polisi selama pengujian virus corona di tempat pengujian darurat di Seoul, Korea Selatan, Sabtu, 25 September 2021.
Foto: AP/Ahn Young-joon
Seorang pekerja medis di sebuah bilik mengambil sampel hidung dari seorang petugas polisi selama pengujian virus corona di tempat pengujian darurat di Seoul, Korea Selatan, Sabtu, 25 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan akan memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak berusia 12-17 tahun. Termasuk menawarkan suntikan penguat (booster) kepada warga berusia 75 tahun ke atas sebagai upaya negara itu untuk kembali hidup normal pada akhir Oktober.

Komite penasihat vaksinasi dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) telah memutuskan bahwa manfaat vaksinasi anak-anak lebih besar daripada risikonya. Namun, Direktur KDCA Jeong Eun-kyeong menyarankan para orang tua yang memiliki anak sehat, misalnya tidak memiliki penyakit bawaan, untuk mempertimbangkan manfaat vaksinasi dalam membuat keputusan.

Baca Juga

Meskipun menyetujui vaksinasi untuk anak-anak berusia 12-17 tahun dengan suntikan Pfizer, KDCA dan pemerintah tidak mewajibkan semua anak untuk divaksin. Jeong mengatakan dosis booster awal dari vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna akan diberikan kepada mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau dianggap berisiko tinggi, yaitu lansia serta penghuni dan staf panti jompo.

Korsel berencana meningkatkan vaksinasi dan mengimunisasi penuh 90 persen warga yang berusia 60 tahun atau lebih, dan 80 persen warga berusia 18-59 tahun pada akhir Oktober. Lebih dari 91 persen orang berusia 60 tahun ke atas di negara itu telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin.

Vaksinasi sedang dilakukan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas, 86,3 persen di antaranya telah mendapat suntikan pertama. Korsel, telah berjuang melawan gelombang infeksi keempat sejak awal Juli, bekerja keras pada akhir pekan lalu untuk menahan lonjakan kasus.

Kasus infeksi harian menembus angka 3.000 untuk pertama kalinya pekan lalu yang dipicu oleh hari libur nasional. Pada Ahad, negara itu melaporkan 2.383 kasus baru virus corona sehingga total infeksi menjadi 303.553 dengan 2.456 kematian.

Terlepas dari jumlah kasus harian yang tinggi, Korsel telah mempertahankan rendahnya tingkat kematian yaitu 0,81 persen. Kasus Covid-19 yang parah pun relatif rendah dan stabil, yaitu 319 kasus pada Ahad. Sekitar 74,2 persen dari 52 juta penduduk Korsel telah mendapat setidaknya satu dosis vaksin hingga Ahad, dan lebih dari 45 persen telah divaksinasi penuh, dilansir dari Reuters.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement