REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Perdana Menteri Yunani pada Senin (27/9) mengaku tidak berniat terlibat persaingan senjata dengan Turki. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan penyiar ERT, Kyriakos Mitsotakis, yang berada di Paris, Prancis untuk kunjungan resmi dua hari, mengungkapkan alasan itu.
"Saya telah memperkirakan kita akan memiliki musim panas yang tenang. Saya tidak melihat alasan mengapa kita seharusnya tidak menghadapi musim gugur yang tenang dan musim dingin yang tenang. Saya percaya Turki memahami bahwa ketegangan di Mediterania Timur pada akhirnya tidak akan menguntungkan siapa pun," ujarnya.
Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/yunani-tidak-berniat-terlibat-persaingan-senjata-dengan-turki/2376571
Mitsotakis menyatakan, kerja sama dapat dicapai dengan Turki pada isu-isu bersama seperti krisis iklim dan masalah pengungsi. Mitsotakis juga menggarisbawahi, kerja sama ekonomi dengan Turki dimungkinkan sebagai bagian dari hubungan bertetangga yang baik dan saling menghormati.
Dia mengatakan, satu-satunya cara memecahkan masalah di Mediterania Timur dan Laut Aegea adalah hukum internasional."Saya akan memberi tahu Anda dengan jujur: Kesepakatan dapat dicapai yang membutuhkan langkah mundur bersama pada beberapa masalah sehingga pada akhirnya kami dapat mencapai solusi yang menguntungkan semua orang."
Dia juga menekankan perlunya modernisasi Angkatan Darat Yunani.
“Saya tidak berpikir untuk terlibat perlombaan senjata dengan Turki.” Itu bukan niat saya," kata dia.
“Karena, tahukah Anda, ini kebijakan untuk program persenjataan yang memiliki aspek jangka panjang. Saya akan mewarisi angkatan bersenjata yang lebih kuat kepada penerus saya.”
Mitsotakis mengeklaim, keputusan yang diambil Dewan Eropa terkait Mediterania Timur telah membawa kerangka hubungan di Mediterania Timur ke dalam spektrum Eropa dan hubungan Turki-Yunani kini berubah menjadi hubungan Turki-Uni Eropa.