REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah pandemi Covid-19 membuat penayangannya tertunda sejak April 2020, film James Bond terbaru akhirnya hadir di bioskop. No Time to Die yang telah ditunggu-tunggu penggemar tayang mulai Kamis, (30/9).
No Time to Die menjadi begitu spesial karena hadir dengan durasi terpanjang sepanjang sejarah James Bond, yakni dua jam 43 menit. Dalam film ini, James Bond yang diperankan oleh Daniel Craig akan berhadapan kembali dengan musuh lamanya, Safin (Rami Malek), yang kini memiliki senjata biologi mematikan berteknologi tinggi.
Cerita bermula ketika Bond tengah asyik menikmati masa pensiunnya di suatu daerah pesisir di Jamaika. Di sana, dia kerap menghabiskan waktu dengan memancing atau sekadar berjalan-jalan.
Kehidupannya yang damai rupanya tak berlangsung lama. Felix Leiter, kawan lamanya dari CIA, menghubunginya dan meminta bantuan untuk menyelesaikan sebuah misi penyelamatan seorang ilmuwan. Namun, misi penyelamatan itu ternyata jauh lebih berbahaya dari yang diperkirakan oleh Bond.
Misi ini juga semakin kompleks, karena melibatkan orang yang dicintai Bond, yaitu Madeleine Swann (Lea Seydoux) dan anak mereka, Mathilde. Itulah mengapa misi ini begitu emosional dan personal bagi Bond.
Dalam penampilan pamungkasnya sebagai James Bond, akting Daniel Craig bisa dibilang sangat total. Berbagai adegan menegangkan seperti aksi kejar-kejaran mobil, aksi tembak menembak, hingga perkelahian dimainkan dengan begitu epik dan enerjik. Karenanya, duduk di depan layar teater selama hampir tiga jam tidak terasa merugikan.