Kamis 30 Sep 2021 21:09 WIB

Erick: Berdosa Jika Pemimpin tidak Melakukan Perubahan

Erick mendorong transformasi di BUMN dilakukan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Indira Rezkisari
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) menunjuk Sharon (kiri) untuk sehari menjadi Menteri BUMN dalam program Girls Takeover di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (29/9).
Foto: Tangkapan layar
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) menunjuk Sharon (kiri) untuk sehari menjadi Menteri BUMN dalam program Girls Takeover di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya transformasi di BUMN. Erick mendorong transformasi tak hanya dilakukan dari sisi bisnis perusahaan, melainkan juga transformasi human capital.

"Transformasi BUMN tidak mungkin terjadi kalau tidak didukung transformasi human capital. Kita bisa membuat SOP, mengubah stategi bisnis, dan inovasi digitalnya, tapi kalau human capital-nya tidak mau berubah, kita akan terjebak di situ-situ saja, semua hanyalah pemikiran, bukan implementasi," ujar Erick saat menemani Kak Menteri BUMN Sharon melaksanakan program Girls Takeover di kantor Telkomsel, Jakarta, Kamis (30/9).

Baca Juga

Oleh karenanya, Erick sejak awal sangat menitikberatkan adanya transformasi pada human capital di BUMN. Sebagai pemimpin, Erick ingin memberikan perubahan bagi BUMN agar lebih baik ke depan.

"Ini kita harus berusaha human capital kita ini harus ditingkatkan. Sangat berdosa, kita sebagai pemimpin yang mendapat amanah kalau tidak dapat melakukan perubahan itu dan memastikan kontinuitas itu terjadi," ucap Erick.

Erick mengatakan perubahan sudah mulai terjadi dengan adanya first wave atau gelombang pertama disrupsi digital pada sektor transportasi, retail, serta makanan dam minuman. Erick menilai Indonesia harus mewaspadai gelombang kedua disrupsi digital yang menyasar pada sektor-sektor penting seperti keuangan, kesehatan, asuransi, pendidikan, hingga media.

"Dengan digitalisasi, banyak pekerjaan dan bisnis akan berubah dan hilang dan transisi yang terjadi karena digitalisasi ini makin hari makin cepat, saya selalu menekankan first wave sudah masuk," ungkap Erick.

Saat meninjau Command Center di kantor Telkomsel, Erick menyebut peringkat satu hingga 20 diisi oleh produk dari luar negeri, baik itu game, video, dan OTT. Indonesia, ucap Erick, hanya menjadi pasar lantaran memiliki penduduk dan generasi muda yang besar. Erick menilai percepatan transformasi harus segera diwujudkan agar Indonesia tak selalu menjadi pasar bagi produk negara lain.

Oleh karena itu, Erick sejak awal  mendorong terjadinya transformasi human capital di BUMN. Erick juga melakukan perubahan struktur, kepemimpinan, dan pola pikir guna meningkatkan nilai inti dari BUMN agar bisa bersaing di era terbuka.

"Saya tantang Telkom, Telkomsel dan sudah sepakat Telkom fokus di B to B apakah itu fiber optic, data center, tower, dan Telkomsel akan fokus ke B to C sebagai digico, digital company yang ini membantu kreator lokal orang-orang Indonesia, game lokal, film lokal, kenapa mesti didiamkan," ucap Erick.

Erick mengatakan transformasi human capital menjadi kunci dalam suksesnya regenerasi. Erick mengatakan setiap pemimpin tentu akan memiliki masanya.  "Saya sebagai Menteri BUMN ada waktunya, tidak mugkin jadi menteri secara terus menerus, contoh hari ini, belum disuruh ganti sama Pak Presiden sudah digantikan juga dengan Kakak Sharon," lanjutnya.

Erick menyambut baik program Girls Takeover 2021 sebagai mewujudkan kepemimpinan yang berkelanjutan. Erick bahkan memperpanjang kerja sama dengan Yayasan Plan Internasional Indonesia hingga 2026.

Selama tiga hari ini, Erick mengaku mencurahkan energi mendampingi Sharon dan lima finalis program Girls Takeover 2021 agar mendapat intisari kepemimpinan. "Saya waktu ketemu kalian pertama yang saya tanyakan kepada kalian, apa kelemahan kalian, karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengakui kelemahan, bukan yang mengakui kelebihannya karena ketika pemimpin merasa dirinya sempurna, itulah awal daripada kejatuhan kepemimpinan tersebut," kata Erick menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement