Jumat 01 Oct 2021 16:49 WIB

Dede Yusuf: Jangan Biarkan Komunis Hidup Lagi!

Masyarakat diharapkan tetap bersatu dan tidak mudah dipecah belah.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ilham Tirta
Anggota DPR Fraksi Demokrat, Dede Macan Yusuf Effendi
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Anggota DPR Fraksi Demokrat, Dede Macan Yusuf Effendi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus partai Demokrat, Dede Yusuf turut memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada Jumat (1/10). Ia berpesan, peringatan ini dimaksudkan agar komunisme tak lagi menjejakkan kaki di Indonesia.

Dede berharap rakyat Indonesia makin kuat bersatu agar tak mudah dipecah belah. "Dalam Hari Kesaktian Pancasila, tentunya semangat agar bangsa Indonesia jangan terpecah belah, dan jangan biarkan paham komunis hidup kembali tentunya," kata Dede kepada Republika.co.id, Jumat (1/10).

Dede meyakini masyarakat Indonesia ialah bangsa besar yang sudah seharusnya berpikir maju ke depan. Ia juga mengajak masyarakat meyakini dan menjalani Bhineka Tunggal Ika guna bersatu membangun bangsa.

"Untuk pemerintah, agar jangan memberikan label kepada masyarakatnya, kalau yang mendukung pemerintah adalah baik, dan mengkritik pemerintah adalah tidak baik," ujar anggota DPR asal Jawa Barat tersebut.

Selain itu, Dede berpesan pada pemerintah memperhatikan masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai suku tanpa pandang bulu. Mereka punyak hak yang sama guna mengembangkan diri.

"Rakyat Indonesia yang menjadikan negeri kita kuat juga. Semoga pemerintah makin bijak juga dalam menetapkan prioritas pembangunan, terutama pendidikan yang inklusif dan tidak meninggalkan saudara-saudara kita di (daerah) 3T atau yang tidak mampu," ucap Dede.

Hari Kesaktian Pancasila adalah hari nasional di Indonesia yang diperingati setiap 1 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 153/Tahun 1967. Peringatan ini dilakukan usai Peristiwa Gerakan 30 September yang lebih dikenal sebagai G30S/PKI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement