REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, membenarkan adanya surat yang dikirim Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, kepada pendiri Bloomberg Philanthropies, Michael Bloomberg. Menurut Riza, surat yang dikirim dan ditandatangani Anies pada Juli 2019 itu, memang menyangkut kampanye pembatasan rokok.
Riza menambahkan, kiriman surat Anies ke mantan Wali Kota New York itu, didasarkan peringkat ketiga Indonesia di antara posisi negara konsumen-konsumen rokok terbesar dunia. Ada tiga juta perokok aktif di Jakarta yang jumlahnya meningkat terus.
"Pak Anies berkat Bloomberg Philanthropist bergabung dalam kemitraan kota sehat dengan 54 kota lainnya di tahun 2017 lalu," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI, kemarin malam.
Kata Riza, Anies memang ingin sekali mewujudkan Jakarta menjadi kota yang sehat. Utamanya, menjadi kota yang sehat warganya dengan cara membatasi perokok. "Apalagi bagi anak-anak usia remaja dan ke bawah yang tentu tidak diperkenankan," kata Riza.
Dengan dasar itu, Riza beranggapan jika Anies memiliki komitmen tinggi untuk kesehatan warga Jakarta, terlepas dari banyaknya dampak dari merokok. "Sekali lagi merokok itu kan tidak sehat, kami meminta warga Jakarta untuk dapat hidup sehat, hidup bersih, hindari konsumsi yang dapat mengakibatkan menurunnya atau mengakibatkan kesehatan itu menurun," ungkap dia.
Sebelumnya, Anies, dalam surat itu, berterimakasih atas peran Bloomberg yang membantu Jakarta bergabung dengan kerjasama kota-kota sehat bersama 54 anggota lainnya. Dengan dasar itu pula, Anies melalui suratnya, berkomitmen untuk tetap bekerja sama meningkatkan kepatuhan masyarakat soal kawasan tanpa rokok dari rasio 32 persen pada tahun 2019, menjadi 90 persen secara total di 2020.
Meski surat itu diawali Anies dengan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Bloomberg sebagai duta besar penyakit tidak menular, Anies juga meminta agar kerja sama kampanye pembatasan rokok dengan NGO Bloomberg, tetap berjalan.