Selasa 05 Oct 2021 06:24 WIB

Buruknya Pengelolaan Limbah Farmasi, Teluk Jakarta Tercemar

Tingginya kadar parasetamol berbahaya bagi kehidupan biota laut dan manusia.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Mas Alamil Huda
Ilustrasi laut tercemar.
Foto: JOJON/ANTARA
Ilustrasi laut tercemar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, mengkritik temuan tingginya kadar paracetamol di Teluk Jakarta. Menurutnya, hal itu menunjukkan buruknya pengelolaan limbah farmasi.

"Tingginya kadar parasetamol tentu berbahaya bagi kehidupan biota laut dan juga manusia yang mengonsumsi makanan dari laut. Kondisi ini menunjukkan cara  pengelolaan limbah farmasi yang buruk dan tidak tertata dengan baik," kata Netty dalam keterangan tertulisnya yang dikutip, Selasa (5/10).

Netty menuturkan, pengelolaan limbah farmasi harus menjadi perhatian pemerintah, apalagi  pada saat pandemi, di mana konsumsi obat-obatan meningkat yang berdampak pada tingginya limbah. Politikus PKS itu mendorong pemerintah agar mengatur tata kelola limbah farmasi dengan tegas, terutama pengelolaan limbah cair, baik yang diproduksi rumah tangga maupun pabrik.

"Sikap tegas diperlukan agar tidak berdampak buruk pada kerusakan lingkungan. Harus ada sanksi bagi rumah tangga, apartemen, industri dan lain-lain yang membuang limbah cair sembarangan," ujarnya.

Netty menambahkan, selain sanksi, pemerintah juga harus melakukan edukasi kepada publik terkait pemakaian produk farmasi yang benar. "Edukasi dan sanksi akan membuat masyarakat lebih bertanggung jawab soal pengelolaan limbah. Sisa obat yang tidak  digunakan tidak boleh dibuang sembarangan," ungkap Netty.

Terakhir, Netty meminta agar pemerintah DKI segera melakukan investigasi penyebab tingginya kadar paracetamol di perairan Teluk Jakarta.

"Apakah ini akibat konsumsi masyarakat yang tinggi atau memang berasal dari industri atau rumah sakit yang sistem pengelolaan air limbahnya sembarangan. Tindak tegas apabila terjadi kelalaian agar menjadi pelajaran bagi yang lainnya tentang pentingnya menjaga lingkungan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement