Selasa 05 Oct 2021 09:52 WIB

Presiden Jokowi Minta TNI Lakukan Transformasi Ketahanan

Jokowi ingin agar TNI selalu sigap menghadapi spektrum ancaman yang lebih luas.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, di Papua.
Foto: Dokpri. Menhan Prabowo Subianto
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan TNI agar terus melakukan transformasi ketahanan sehingga dapat menjadi kekuatan pertahanan yang mampu berperang di lingkungan strategis regional maupun global. Hal ini disampaikan Presiden dalam sambutannya pada upacara peringatan ke-76 Hari Tentara Nasional Indonesia di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/10).

“Menghadapi spektrum ancaman yang semakin luas, transformasi pertahanan harus terus dilanjutkan untuk meletakkan pondasi bagi pembentukan kapabilitas pertahanan modern yang relevan bagi perkembangan teknologi militer terkini,” ujar Jokowi.

Jokowi ingin agar TNI selalu sigap menghadapi spektrum ancaman yang lebih luas, seperti pelanggaran kedaulatan, pencurian kekayaan alam di laut, radikalisme, terorisme, ancaman siber, dan ancaman biologi, termasuk juga ancaman bencana alam. Menurut dia, penguatan budaya strategis prajurit dan perwira TNI pun tetap harus menjadi pondasi utama dalam transformasi pertahanan.

“Yaitu TNI yang manunggal dengan rakyat, dengan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta yang defensif aktif dengan pertahanan berlapis, dan memanfaatkan teknologi militer dan investasi pertahanan yang terencana,” jelasnya.

Selain itu, TNI juga harus terus melakukan terobosan, pengelolaan ekonomi, dan investasi pertahanan. Presiden pun menegaskan agar kebijakan belanja pertahanan bergeser menjadi kebijakan investasi pertahanan untuk jangka panjang, dirancang sistematis, dan dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.

Karena itu, Jokowi menginstruksikan agar TNI terus melakukan adopsi dan inovasi teknologi mutakhir, bergerak aktif dalam konsorsium industri pertahanan global, memegang teguh semangat kemandirian, dan penguatan industri pertahanan dalam negeri untuk mewujudkan kekauatan pertahanan Indonesia yang lebih mumpuni.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement