Rabu 06 Oct 2021 20:15 WIB

3 Waktu Emas Beribadah yang Justru Banyak Dilewatkan  

Waktu emas beribadah terletak pada ujung malam hari

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Waktu emas beribadah terletak pada ujung malam hari. Ilustrasi sholat subuh
Foto: AP /Anjum Naveed
Waktu emas beribadah terletak pada ujung malam hari. Ilustrasi sholat subuh

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Peneliti hukum syariat Dewan Ulama Seniior Al Azhar Mesir, Syekh Abu Al Yazid Salamah mengatakan, terdapat tiga waktu emas untuk beribadah dalam sehari. Waktu tersebut di antaranya, sebelum fajar, setelah fajar, dan sebelum matahari terbenam. 

Dilansir dari laman Elbalad pada Rabu (6/10), Dia merujuk pada masa-masa keemasan ibadah di siang hari, jika seorang Muslim menggunakannya untuk berdoa kepada Allah dengan pasti, dan rajin berdoa di masa-masa itu, kondisinya pasti akan berubah menjadi lebih baik. Dan dia akan merasakan kenyamanan psikologis yang tak tertandingi.

Baca Juga

Setelah sholat subuh, yang terbaik adalah dengan bertasbih, Allah SWT berfirman: 

فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ “Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. (QS An nur ayat 36). Rasulullah ﷺ bersabda: 

مَنْ صَلَّى صَلاةَ الصُّبْحِ فِي مَسْجِدِ جَمَاعَةٍ يَثْبُتُ فِيهِ حَتَّى يُصَلِّيَ سُبْحَةَ الضُّحَى، كَانَ كَأَجْرِ حَاجٍّ، أَوْ مُعْتَمِرٍ تَامًّا حَجَّتُهُ وَعُمْرَتُهُ

"Barangsiapa yang mengerjakan sholat shubuh dengan berjamaah di masjid, lalu dia tetap berdiam di masjid sampai melaksanakan sholat Sunnah Dhuha, maka dia seperti mendapat pahala orang yang berhaji atau berumroh secara sempurna." (HR. Thabrani) 

Salah satu syarat yang menjadi alasan dikabulkannya doa adalah untuk terus meminta kepada Allah dalam doa. Hal ini karena Allah SWT  senang mendengar suara hamba-Nya. Untuk itu seorang Muslim harus sering berdoa kepada Allah, terutama pada saat-saat ketika doa-doa dikabulkan, seperti hari Arafah dan Jumat, dan ketika orang yang berpuasa berbuka. 

Syarat lainnya yakni seorang hamba berdoa dengan yakin Allah SWT akan mengabulkannya. Rasulullah ﷺ bersabda: ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة "Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan" (HR Tirmidzi).   

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement