REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Pemerintah India mengatakan lima tentara dan dua milisi tewas dalam serangkaian baku tembak di Kashmir, wilayah India. Pasukan keamanan meningkatkan operasi usai terjadi pembunuhan sejumlah warga sipil.
Pejabat militer India mengatakan baku tembak ini menjadi peristiwa paling mematikan di wilayah Himalaya itu tahun ini. Mereka mengatakan lima tentara India tewas ditembak milisi dekat perbatasan Pakistan.
"Mereka dipindahkan ke fasilitas medis terdekat tapi tapi tewas karena luka-luka mereka," kata juru bicara militer Letnan Kolonel Davinder Anand, Senin (11/10).
India dan Pakistan sama-sama mengklaim seluruh wilayah Kashmir tapi masing-masing hanya mengusai sebagian daerah perbatasan tersebut. Sejak 1990-an milisi Kashmir sudah memberontak dari pemerintah India.
India mengatakan Pakistan mendukung milisi-milisi di Kashmir. Islamabad membantah tuduhan tersebut dengan mengatakan mereka hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik pada rakyat Kashmir.
Wilayah yang mayoritas Muslim itu menegang sejak tiga warga Hindu dan seorang warga Sikh diduga dibunuh anggota milisi. Kasus ini mendorong pihak berwenang India meningkatkan operasi keamanan.
Pasukan keamanan menembak mati seseorang yang diduga anggota The Resistance Front (TRF) di sebelah utara Kashmir. Polisi India yakin kelompok yang berbasis di Pakistan itu dalang dari serangkaian pembunuhan warga sipil.
Kepala kepolisian Kashmir Vijay Kumar mengatakan anggota milisi itu diduga tersangka pembunuhan seorang supir. Pasukan keamanan sudah mencarinya sejak menangkap empat orang yang memiliki hubungan tersangka.