Senin 11 Oct 2021 22:31 WIB

Hamilton Murka dengan Strategi Mercedes di GP Turki

Pemilik tujuh gelar juara dunia itu harus puas finis di posisi kelima.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pembalap Formula Satu Inggris Lewis Hamilton dari Mercedes-AMG Petronas bereaksi setelah sesi kualifikasi Grand Prix Formula Satu Turki di sirkuit Intercity Istanbul Park di Istanbul, Turki, 09 Oktober 2021.
Foto: EPA-EFE/TOLGA BOZOGLU
Pembalap Formula Satu Inggris Lewis Hamilton dari Mercedes-AMG Petronas bereaksi setelah sesi kualifikasi Grand Prix Formula Satu Turki di sirkuit Intercity Istanbul Park di Istanbul, Turki, 09 Oktober 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton merasa kesal dengan strategi yang dilakukan timnya pada ajang Grand Prix (GP) Formula Satu (F1) Turki 2021 akhir pekan kemarin. Selepas balapan Hamilton mengungkapkan rasa kecewanya.

"Itu membuat frustrasi karena saya jelas bisa mengincar tempat kedua dan tiba-tiba saya di urutan kelima. Saya hanya merasa itu tidak bagus dan itulah yang saya katakan setelah balapan," kata Hamilton menjelaskan dilansir The Judge 13, Senin (11/10).

Hamilton sejatinya memulai balapan dengan baik. Start dari posisi ke-11 akibat penalti 10 posisi grid imbas mengganti Internal Combustion Engine (ICE), Ia mampu merangsek hingga masuk ke posisi empat besar.

Namun, pemilik tujuh gelar juara dunia itu harus puas finis di posisi kelima pada akhir balapan. Singgasana klasemen sementara pun kini diakuisisi oleh Max Verstappen.

Selepas balapan, pembalap 36 tahun mengutarakan pemikirannya pada balapan yang tak berjalan sesuai harapannya. Ia merasa kesulitan di beberapa lap terakhir, khususnya setelah penggantian ban. Hamilton merasa ia perlu bertahan lebih lama atau masuk pit stop lebih awal.

"Terutama ketika saya diberitahu bahwa Esteban Ocon telah melakukan seluruh balapan tanpa henti. Bagi saya, sulit untuk ingin melepaskan sesuatu ketika Anda tak mengetahui gambaran keseluruhan," sambung dia.

Sementara itu, Andrew Shovlin selaku Trackside Engineering Chief dari Mercedes memiliki pandangan terkait strategi tim terhadap Hamilton. Shovlin berkaca pada kondisi Esteban Ocon saat balapan.

Pembalap tim Alpine itu menjadi satu-satunya pembalap yang menyelesaikan lintasan balap tanpa masuk pit untuk mengganti ban.

Akan tetapi, konsekuensi yang didapat oleh Ocon adalah kehilangan banyak waktu pada lap terakhir. Inilah yang ingin dicegah oleh Mercedes agar tidak terjadi pada Hamilton.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement