Kamis 14 Oct 2021 05:06 WIB

'Calon Penyelenggara PON Punya Modal Awal Insfrastruktur'

Keberadaan modal awal infrastruktur agar tidak semua mengandalkan pemerintah pusat.

Red: Ratna Puspita
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta daerah yang ingin menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) memiliki modal awal infrastruktur karena tidak bisa semua diandalkan kepada pemerintah pusat. Ilustrasi
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta daerah yang ingin menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) memiliki modal awal infrastruktur karena tidak bisa semua diandalkan kepada pemerintah pusat. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta daerah yang ingin menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) memiliki modal awal infrastruktur. Sebab, tidak bisa semua diandalkan kepada pemerintah pusat.

"Ke depannya, ini bisa jadi investasi daerah. Karena sebenarnya kelangsungan 'sport center' tidak selalu datang dari 'event' olahraga. Tetapi justru banyak dari non olahraga," kata Direktur Prasarana Strategis pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam bincang-bincang terkait PON Papua di Media Center PON Papua, Jakarta, Rabu (13/10).

Baca Juga

Menurut dia, pemerintah pusat sifatnya hanya membantu sehingga calon tuan rumah PON harus memiliki sistem keberlanjutan pembinaan olahraga di daerahnya. "Keberlanjutan itu bukan hanya dari sisi pemeliharaan 'venue' (tempat), tetapi juga menjaga agar 'event-event' olahraga bisa secara kontinu digelar di daerah tersebut," katanya.

Jadi, Iwan melanjutkan, kebutuhan akan MICE (kegiatan yang terdapat dalam industri pariwisata, termasuk 'sport tourism' dan 'sport industry') bisa beriringan dengan pembangunan venue.Selama ini, kata dia, penerapan hal tersebut belum terlihat dari daerah penyelenggaraan PON sebelumnya, seperti Kalimantan Timur dan Riau.

array(18) { ["visual"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#109 (1) { ["oid"]=> string(24) "640ee2ec9548e3158a49422d" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "vHIq7llKtME" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/vHIq7llKtME" ["posisi"]=> string(6) "visual" } ["retizen"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#110 (1) { ["oid"]=> string(24) "6417b4e22868e5273d326de5" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8j277q" ["video_url"]=> string(76) "https://tv.republika.co.id/berita/rrgo26216/interaksi-1-jogja-darurat-klitih" ["posisi"]=> string(7) "retizen" } ["rejabar"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#111 (1) { ["oid"]=> string(24) "6419011b7a21431d49253877" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "ll1LImbQjPs" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/ll1LImbQjPs" ["posisi"]=> string(7) "rejabar" } ["rejogja"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#112 (1) { ["oid"]=> string(24) "6419011b7a21431d49253878" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "ll1LImbQjPs" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/ll1LImbQjPs" ["posisi"]=> string(7) "rejogja" } ["sport"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#113 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431478" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(5) "sport" } ["ameera"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#114 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431472" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(6) "ameera" } ["ekonomi"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#115 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431473" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(7) "ekonomi" } ["internasional"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#116 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431474" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(13) "internasional" } ["network"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#117 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431475" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(7) "network" } ["news"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#118 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431476" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(4) "news" } ["sharia"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#119 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431477" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(6) "sharia" } ["tekno"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#120 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55ba5a9a614a52431479" } ["jenis"]=> string(7) "youtube" ["video"]=> string(11) "r_-LSbpRMBg" ["video_url"]=> string(28) "https://youtu.be/r_-LSbpRMBg" ["posisi"]=> string(5) "tekno" } ["home-desktop"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#121 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55e34598bc59c37b6632" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8itp3u" ["video_url"]=> string(74) "https://tv.republika.co.id/berita/rr0b9e216/duit-eps-11-pajak-vs-zakat " ["posisi"]=> string(12) "home-desktop" } ["home-mobile"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#122 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a55e34598bc59c37b6633" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8itp3u" ["video_url"]=> string(74) "https://tv.republika.co.id/berita/rr0b9e216/duit-eps-11-pajak-vs-zakat " ["posisi"]=> string(11) "home-mobile" } ["ihram"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#123 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a98f50dfb3d59ee3d0c18" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8j6afw" ["video_url"]=> string(72) "https://tv.republika.co.id/berita/rrmyiw467/siapkah-kita-sambut-ramadhan" ["posisi"]=> string(5) "ihram" } ["iqra"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#124 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a98f50dfb3d59ee3d0c19" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8j6afw" ["video_url"]=> string(72) "https://tv.republika.co.id/berita/rrmyiw467/siapkah-kita-sambut-ramadhan" ["posisi"]=> string(4) "iqra" } ["islamdigest"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#125 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a98f50dfb3d59ee3d0c1a" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8j6afw" ["video_url"]=> string(72) "https://tv.republika.co.id/berita/rrmyiw467/siapkah-kita-sambut-ramadhan" ["posisi"]=> string(11) "islamdigest" } ["khazanah"]=> array(5) { ["_id"]=> object(MongoDB\BSON\ObjectId)#126 (1) { ["oid"]=> string(24) "641a98f50dfb3d59ee3d0c1b" } ["jenis"]=> string(11) "dailymotion" ["video"]=> string(7) "x8j6afw" ["video_url"]=> string(72) "https://tv.republika.co.id/berita/rrmyiw467/siapkah-kita-sambut-ramadhan" ["posisi"]=> string(8) "khazanah" } }

"Kalau pembangunan dari APBN, sisi bisnisnya tidak terlalu dipikirkan, tetapi kalau dari awal daerah sudah ada perencanaan soal apa pemanfaatannya (tempat pertandingan), maka bisa mendatangkan pendapatan untuk daerah tersebut," kata dia.

Dia mencontohkan pengelolaan sarana-prasarana di luar negeri. Pengelola stadion sepak bola bisa mengadakan tur stadion, lalu menyentuh sisi pemasaran cinderamata untuk mendapatkan pemasukan. "Jadi selain ada 'venue management', harus ada 'sport management'-nya juga," ujar Iwan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Array
(
    [id_ayat] => 799
    [id_surat] => 6
    [nama_surat] => الانعام
    [nama_surat_latin] => Al-An'am
    [nomor_ayat] => 10
    [ayat_text] => وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِيْنَ سَخِرُوْا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ ࣖ
    [ayat_translate] => Dan sungguh, beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) telah diperolok-olokkan, sehingga turunlah azab kepada orang-orang yang mencemoohkan itu sebagai balasan olok-olokan mereka.
    [tafsir_ayat] => Sesudah Allah menerangkan kekacauan pikiran orang-orang kafir tentang kerasulan dimana mereka terus menerus mengingkarinya, maka ayat ini menjelaskan, bahwa sikap perlawanan mereka terhadap kerasulan Muhammad serupa dengan perlawanan orang-orang kafir terhadap rasul-rasul Allah pada zaman dahulu. Permusuhan dan penghinaan yang dialami Nabi Muhammad dialami pula oleh rasul-rasul sebelum beliau. Firman Allah:

Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya. (Yasin/36: 30)

Penghinaan orang-orang kafir Quraisy terhadap Nabi Muhammad merupakan kelanjutan dari permusuhan manusia terhadap para rasul sejak zaman dahulu, maka akibat yang mereka hadapi tentulah sama dengan akibat yang dihadapi oleh umat terdahulu. Ayat ini menjelaskan bahwa mereka yang mencemoohkan dan menghinakan para rasul akan ditimpa azab.

Ayat ini menerangkan sunatullah yang berlaku bagi umat manusia di masa dahulu dengan para rasul Allah. Ayat ini juga sebagai penghibur dan pelipur hati Nabi Muhammad, karena penghinaan kaumnya kepadanya, yaitu berita kemenangan terakhir kelak bagi Nabi dan pengikut-pengikut beliau, dan kekalahan musuhnya. Hanya saja kaum Nabi Muhammad tidak akan menerima azab seperti umat-umat yang lalu, yakni kemusnahan dan kebinasaan hidup. Azab yang dijatuhkan kepada mereka tidaklah mengakibatkan kemusnahan dan kehancuran karena Nabi Muhammad adalah "Nabiyyurrahmah", nabi yang membawa rahmat kepada umat manusia.
    [tafsir_sumber] => Aplikasi Quran Kementrian Agama Republik Indonesia
)
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement