REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (13/10) mengatakan, proses Daftar Penggunaan Darurat (EUL) untuk vaksin COVID-19 Sputnik V Rusia masih tertahan. Saat ini, WHO masih menunggu kelengkapan data dan prosedur hukum yang diharapkan segera rampung.
"Kami bekerja hampir setiap hari bersama Kementerian Kesehatan Rusia untuk menyelesaikan masalah yang tersisa, yang mesti dipenuhi oleh Russian Direct Investment Fund," kata Mariangela Simao, asisten dirjen WHO untuk akses ke obat-obatan dan produk kesehatan, dilansir dari reuters, Kamis (14/10).
Simon mengatakan bahwa begitu ada kesepakatan yang dicapai, WHO akan membuka kembali pengajuan tersebut dan mengevaluasi datanya. Kendati masih belum lengkap, pihaknya masih melanjutkan inspeksi lokasi manufaktur di Rusia.
"Semua pengajuan yang kami terima, dibahas dengan cara yang sama," katanya.
Pihak WHO tidak menyebutkan waktu pasti terkait proses EUL rampung. Namun, Menteri Kesehatan Rusia, Mikhail Murashko, pada awal Oktober ini mengatakan bahwa semua rintangan untuk mendaftarkan vaksin Sputnik V ke WHO sudah teratasi dan hanya beberapa berkas yang harus dilengkapi.