Kamis 14 Oct 2021 14:56 WIB

Kantor Pinjol di Green Lake Digerebek, 32 Orang Diamankan

Sebanyak 32 orang diamankan dalam penggerebekan tersebut.

Rep: Eva Rianti / Red: Mas Alamil Huda
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus (tengah) dalam konferensi pers terkait kasus penggerebekan kantor pinjaman online (pinjol) di kawasan Green Lake, Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (14/10).
Foto: Republika/Eva Rianti
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus (tengah) dalam konferensi pers terkait kasus penggerebekan kantor pinjaman online (pinjol) di kawasan Green Lake, Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pihak kepolisian melakukan penggerebekan di kantor pinjaman online (pinjol) di kawasan Green Lake C1-7, Cipondoh, Kota Tangerang pada Kamis (14/10) siang. Sebanyak 32 orang diamankan dalam penggerebekan tersebut. 

"Hari ini kita melakukan penggerebekan di lokasi Green Lake di PT ITN yang merupakan collector, penagihnya (pinjol)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam konferensi pers di Kota Tangerang, Kamis (14/10). 

Dalam penindakan tersebut, Yusri menyebut ada puluhan orang yang diamankan dan digiring ke kantor polisi. "Ada 32 orang yang kita amankan di lokasi ini, akan kita bawa untuk dilakukan pemeriksaan," terangnya. 

Yusri menjelaskan, penindakan tersebut dilakukan lantaran banyaknya laporan dari masyarakat atas para pelaku usaha pinjaman online yang dinilai meresahkan dan merugikan. Warga merasa diteror secara masif, baik secara langsung maupun melalui media sosial (medsos). 

"Adanya kegiatan fintech P2P lending, satu kegiatan yang biasa kita kenal pinjaman online, yang di masa pandemi Covid-19 ini sangat merugikan masyarakat ya dan sangat meresahkan masyarakat, bahkan ada beberapa korban sampai stres dengan tagihan-tagihan berupa pengancaman," jelasnya. 

Pengamatan Republika, pukul 14.00 WIB, sejumlah anggota kepolisian membawa beberapa seperangkat komputer dari dalam ruko dan dibawa ke dalam bus yang sudah stand by di depan ruko. Beberapa menit kemudian, polisi menggiring puluhan orang dari dalam ruko dan menaiki bus untuk dibawa ke Polda Metro Jaya.

Usai mengamankan puluhan orang dan sejumlah barang bukti, polisi lantas memberi garis polisi atau police line di tempat kejadian perkara (TKP) yang meliputi tujuh ruko dan berlantai empat itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement