Kamis 14 Oct 2021 22:05 WIB

Jateng Siapkan Tempat Karantina untuk Kontingen PON Papua

Karantina dilakukan untuk memastikan kondisi yang bersangkutan tidak membawa Covid-19

Atlet wushu putri Jateng Dessy Wulandari beraksi saat bertanding pada final Wushu kategori Qiang Shu Putri PON Papua di Gor Futsal Dispora, Kabupaten Merauke, Papua, Jumat (1/10/2021). Dessy Wulandari meraih medali perak pada kategori tersebut.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Atlet wushu putri Jateng Dessy Wulandari beraksi saat bertanding pada final Wushu kategori Qiang Shu Putri PON Papua di Gor Futsal Dispora, Kabupaten Merauke, Papua, Jumat (1/10/2021). Dessy Wulandari meraih medali perak pada kategori tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menyiapkan tempat karantina khusus bagi atlet dan ofisial dari Jateng yang berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 di Papua. Langkah itu diambil untuk memastikan kondisi yang bersangkutan tidak membawa Covid-19 atau penyakit lainnya.

"Yang belum pulang, saya sudah komunikasi dengan KONI dan manajemen cabang olahraga. Kami sudah menyiapkan tempat isolasi di BPSDMD, tempatnya bagus, fasilitas akan kami siapkan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (14/10).

Ganjar memastikan para atlet dan ofisial yang saat ini telah berada di kampung halaman dalam kondisi sehat karena sebelum terbang ke Jateng sudah menjalani serangkaian tes kesehatan. Pada ajang PON XX Papua, kontingen Jateng berjumlah 826 orang yang terdiri dari 441 orang atlet, 210 orang ofisial, dan 83 orang panitia.

"Mereka sehat semua karena sebelum ikut penerbangan dites PCR, tapi kita mesti persiapkan dengan baik. Bagi mereka yang sudah berada di rumah, mereka akan kami awasi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo menyatakan, delapan orang atlet dan ofisial yang positif Covid-19 saat di Papua dan saat ini sudah diisolasi. "Yang terkonfirmasi (Covid-19) ada delapan orang, saat ini diisolasi di Papua. Kondisi baik semuanya, ada yang atlet, ada yang ofisial," katanya.

Menurut dia, monitor terhadap atlet dan ofisial dilakukan tidak hanya pada penyakit Covid-19 dan sesuai dengan ketentuan, maka karantina akan dilakukan selama lebih kurang lima hari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement