REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ciamis akan melakukan evaluasi terkait kegiatan susur sungai. Kegiatan susur sungai di Sungai Cileueur, Leuwi Ili, Desa Utama, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, yang mengakibatkan 11 siswa meninggal, tak boleh lagi terjadi.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya mengatakan, kegiatan susur sungai yang menyebabkan tewasnya 11 siswa tersebut harus dievaluasi lagi. "Kegiatan susur sungai ini ke depannya harus dievaluasi lagi. Mudah-mudahan ini yang terakhir dan tidak ada lagi kejadian seperti ini kedepannya," kata dia melalaui siaran pers, Senin (18/10).
Bupati juga sudah mengunjungi sejumlah keluarga korban tewas akibat tenggelam di Sungai Cileueur. Dalam kunjungannya, Pemkab Ciamis mengucapkan belasungkawa yang sedalam dalamnya dan menyerahkan uang santunan kepada keluarga korban.
"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Ciamis mengucapkan bela sungkawa atas musibah. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran," kata Herdiat.
Ia menerangkan kunjungannya tersebut juga mewakili Pemprov Jabar, khususnya Gubernur Jabar untuk turut mendoakan korban yang meninggal akibat peristiwa tersebut. Bupati juga memberikan santunan uang sebesar Rp 25 juta kepada keluarga korban bekerja sama dengan Bank Jabar Banten (BJB).
"Meski tak seberapa, semoga santunan yang diberikan ini dapat bermanfaat bagi keluarga korban," kata dia.
Dari 11 siswa korban tenggelam dalam kejadian tersebut, sebanyak tiga orang di antaranya berasal dari Kabupaten Ciamis. Sementara depapan orang lainnya dari luar daerah, seperti Jawa Tengah, Depok, Majalengka, hingga Kuningan.