Kamis 21 Oct 2021 01:52 WIB

'Teladani Rasulullah, Junjung Persatuan dan Kemanusiaan'

Empat sifat Rasulullah menjadi kunci keberhasilan dalam kemasyarakatan dan kenegaraan

Peringatan Maulid Nabi SAW, ilustrasi
Foto: Tahta/Republika
Peringatan Maulid Nabi SAW, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Perindo mengajak umat Islam untuk terus meneladani jejak perjuangan, sikap dan akhlak Nabi Muhammad SAW dalam perayaan Maulid Nabi yang diperingati pada Selasa (19/10/2021). Keteladanan Rasulullah SAW merupakan aspek penting dalam kehidupan umat manusia.

Ketua DPP Partai Perindo Bidang Keagamaan Abdul Khaliq Ahmad mengatakan makna perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam, tidak hanya sekadar memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap 12 Rabi'ul Awal. Namun lebih dari itu, seluruh umat Islam harus meneladani  perjuangan, sikap dan akhlak Rasulullah SAW dari segala aspek.

"Meneladani dengan menelusuri jejak perjuangan Rasulullah SAW dalam mengangkat derajat kemanusiaan, memerangi penindasan dan kesewenang-wenangan kekuasaan," ujar Khaliq dalam rilisnya, Rabu (20/10).

Pada momen perayaan Maulid Nabi ini, para pengikut Nabi Muhammad SAW harus memperbaiki akhlak, moral dan etika, serta membangun rasionalitas dalam kehidupan keagamaan maupun kemasyarakatan dan kenegaraan.

"Sikap, perilaku dan sabda Rasulullah SAW adalah suri teladan bagi umat Islam sekaligus pedoman kehidupan setelah kitab suci Alquran. Keteladanan Rasulullah SAW itu meliputi seluruh aspek kehidupan umat manusia," ujarnya.

Khaliq mengutarakan dalam aspek kepemimpinan, terdapat 4 sifat utama yang wajib dicontoh dari Rasulullah SAW, yaitu shidiq atau jujur; amanah atau dapat dipercaya; tabligh atau komunikatif; fathonah atau smart.

"Keempat sifat tersebut merupakan kunci keberhasilan Rasulullah SAW dalam mengemban tugas dakwah, kemasyarakatan dan kenegaraan, baik dalam masa damai maupun masa penuh ujian dan cobaan," ujar dia.

Di perayaan Maulid Nabi ini, Khaliq berpesan kepada umat Islam, terutama generasi milenial seyogyanya memahami bahwa Rasulullah SAW adalah sumber literasi keislaman yang valid dan autentik. Pasalnya, seluruh sikap, perilaku dan sabdanya berdasarkan bimbingan wahyu, bukan atas kehendaknya sendiri.

Menurutnya, Rasulullah SAW adalah sosok yang prototipe, pemimpin yang visioner dan berkarakter serta pengayom maupun penebar kasih sayang. Teduh, egaliter dan tidak diskriminatif.

"Sikap-sikap inilah yang semestinya diteladani oleh para pemimpin kita dewasa ini agar persatuan, keutuhan dan kedamaian bangsa tetap terpelihara menuju Indonesia yang maju dan sejahtera," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement