Ahad 24 Oct 2021 15:44 WIB

Pelacur yang Masuk Surga Berkat Selamatkan Anjing

Islam mengajarkan berbelaskasihan terhadap binatang

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi anjing
Foto: EPA
Ilustrasi anjing

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah SWT membuka pintu surga bagi siapa pun hamba-Nya yang berbuat baik. Salah satunya, adalah pelacur. Cerita ini datang dari hadits Bukhari.

Dikisahkan, di sebuah sumur, hanya ada anjing dan seorang wanita pelacur itu. Mereka saling kehausan. Namun, air yang tersisa hanya cukup diminum salah satu dari mereka. Akhirnya, pelacur itu memberikan air kepada anjing.

Baca Juga

عن أبي هريرة - رضي الله عنه -، قال النبي - صلى الله عليه وسلم  غُفِر لامرأةٍ مومِسَةٍ مرت بكلب على رأس رَكيٍّ كاد يقتله العطش، فنزعت خفها فأوثقته بخمارها، فنزعت له من الماء فَغُفِر لها بذلك

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata ‘Anjing ini hampir mati kehausan.’ Lalu dilepaslah sepatunya kemudian diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum.” (HR Bukhari)

Satria Nova mengatakan dalam buku Masuk Surga Lewat Pintu Belakang, dari kejadian tersebut bisa diambil pelajaran, yaitu sesungguhnya rahmat Allah sangat luas. Dia akan menurunkan bagi siapa pun yang dikehendaki-Nya. 

Wanita pelacur itu diampuni dosa-dosanya hanya karena menolong seekor anjing yang dalam ajaran Islam merupakan hewan yang haram dagingnya dan najis.

Menurut beberapa ulama dibolehkan anjing polisi yang digunakan untuk melacak, untuk berburu, dan menjaga tanaman. 

Dalam cerita wanita pelacur dan anjing, tidak semua manusia yang ada di posisi wanita itu bisa melakukan hal yang sama. Bahkan, masih ada banyak yang tidak berbagi kepada sesama manusia sendiri di tengah kondisi yang sangat kehausan.

Oleh karena itu, hebatnya wanita itu, rela menolong walaupun hanya untuk seekor anjing dan membiatkan dirinya kehausan. Bisa dilihat ketulusan dan keikhlasannya yang luar biasa. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement