Kamis 28 Oct 2021 05:51 WIB

Indonesia Telah Terima 293 Juta Dosis Vaksin

Sudah 55 dari 100 sasaran vaksinasi mendapatkan paling tidak satu dosis vaksin.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 jenis Pfizer kepada warga saat pelaksanaan vaksinasi di Rumah Sakit Martha Friska, Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara, Rabu (27/10/2021). Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menargetkan capaian vaksinasi COVID-19 hingga akhir tahun di Provinsi Sumatera Utara dapat mencapai 70 persen dari target atau sasaran sebanyak 11 juta orang.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 jenis Pfizer kepada warga saat pelaksanaan vaksinasi di Rumah Sakit Martha Friska, Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara, Rabu (27/10/2021). Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menargetkan capaian vaksinasi COVID-19 hingga akhir tahun di Provinsi Sumatera Utara dapat mencapai 70 persen dari target atau sasaran sebanyak 11 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan, hingga hari ini Indonesia telah menerima 293.058.530 dosis vaksin Covid-19. Dengan demikian, lebih dari setengah persediaan yang dibutuhkan untuk memvaksinasi 208.265.720 penduduk Indonesia sudah diamankan.

“Saat ini sudah 55 dari 100 sasaran vaksinasi mendapatkan paling tidak satu dosis, atau sebanyak 115.502.524 orang yang sudah merasakan suntikan pertama vaksin Covid-19. Sedangkan 70.113.618 penduduk Indonesia sudah divaksinasi lengkap,” ujar Reisa saat konferensi pers PPKM, dikutip pada Kamis (28/10).

Baca Juga

Reisa menyebut, kedatangan 293 juta dosis vaksin di Tanah Air tersebut menunjukan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang pro-aktif untuk mencari dan mengadakan vaksin. Indonesia, kata dia, juga memiliki berbagai negara sahabat yang membantu pengadaan vaksin baik dari hasil pembelian, maupun hibah atau kerja sama melalui Covax Facility.

“Alhamdulillah kebijakan melindungi warga negara dengan langkah yang progresif seperti vaksinasi dan politik luar negeri kita yang selalu kooperatif dan mengutamakan perdamaian membuat penduduk Indonesia jadi terlindungi dari marabahaya yang disebabkan oleh penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Selain itu, ia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat Indonesia untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Reisa mengatakan, dalam waktu sembilan bulan sudah lebih dari sepertiga dari sasaran vaksinasi telah menerima dosis lengkap serta lebih dari setengah telah mendapatkan vaksin pertama.

“Kita inilah yang membantu kita semua berhasil menurunkan level PPKM di hampir semua kabupaten kota di Indonesia. Sehingga aktivitas masyarakat kembali bergulir secara perlahan dan bertahap,” kata Reisa.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement