Kamis 28 Oct 2021 10:12 WIB

Ribuan Buruh Bakal Kepung Istana

Aksi buruh didasari ketidakpuasaan buruh terhadap dua tahun pemerintahan Jokowi-Maruf

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Demonstran mengikuti aksi jalan kaki menuju Istana Merdeka (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Demonstran mengikuti aksi jalan kaki menuju Istana Merdeka (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan buruh berencana menggelar aksi unjuk rasa di Istana Negara pada Kamis (28/10). Aksi unjuk rasa itu digelar dalam rangka dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Rencananya, ribuan buruh akan berjalan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat hingga Istana Negara di Gambir, Jakarta Pusat.

Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) Nining Elitos menyampaikan akan ada 1.000 buruh dijadwalkan hadir dalam aksi unjuk rasa itu. Aksi itu didasari atas ketidakpuasaan buruh terhadap dua tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin. 

Baca Juga

"Maka kenapa harus turun ke jalan situasi seperti ini karena pemerintah dan wakil-wakil rakyat menutup mata persoalan pokok rakyat," tegas Nining.

Dalam aksi unjuk rasa dua tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, setidaknya ada 10 tuntutan yang akan disampaikan di antaranya: 

 

1. Mencabut UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Cipta Kerja dan berbagai aturan turunannya

2. Menghentikan pembungkaman suara kritis rakyat 

3. Setop pemutusan hubungan kerja PHK sepihak 

4. Setop kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan 

5. Usust tuntas kasus korupsi BPJS ketenagakerjaan dan bantuan Covid-19

6. Laksanakan reforma agraria 

7. Lindungi buruh migran 

8. Pendidikan gratis 

9. Setop tindakan represifitas terhadap gerakan aktivis rakyat 

10. Setop liberalisasi dan komersialisasi pendidikan. 

 

Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya berencana akan melakukan rekayasa lalu lintas saat demonstrasi mahasiswa dan elemen buruh di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (28/10). Namun rakayasa lalu lintas akan diberlakukan dengan melihat di lapangan.

"Pengalihan arus lalin masih sebatas situasional melihat perkembangan di lapangan," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi, Kamis (28/10).

Maka dengan demikian, kata Sambodo, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan penutupan jalan di beberapa kawasan. Hanya saja, pihaknya masih melihat jumlah massa yang melakukan aksi unjuk rasa di kawasan tersebut.

"Kemungkinan akan ada penutupan nanti di Patung Kuda, Kemudian putaran Harmoni, kemudian di Kedubes AS tapi lihat situasi," ucap Sambodo. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement