Jumat 29 Oct 2021 11:01 WIB

Keberadaan Peluru Tajam Jadi Fokus Investigasi Kasus Rust

Pistol properti Alec Baldwin menewaskan direktur fotografi Rust, Halyna Hutchins.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Foto sinematografer Halyna Hutchins dipajang dalam acara peringatan kematiannya, Sabtu (23/10). Hutchins meninggal setelah tertembak senjata properti film Rust yang dipegang aktor Alec Baldwin.
Foto: AP
Foto sinematografer Halyna Hutchins dipajang dalam acara peringatan kematiannya, Sabtu (23/10). Hutchins meninggal setelah tertembak senjata properti film Rust yang dipegang aktor Alec Baldwin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investigasi kasus penembakan tidak sengaja oleh aktor Alec Baldwin yang menewaskan seorang sinematografer dan mencederai sutradara Rust itu terus berlanjut. Tim penyidik dari kantor Sheriff Santa Fe County, Adan Mendoza, mengonfirmasi bahwa fokus penyelidikan saat ini adalah mencari tahu siapa yang sebenarnya menghadirkan peluru tajam di lokasi.

Aparat menyelidiki bagaimana peluru tajam bisa sampai ke lokasi shooting. Padahal, amunisi betulan tidak diperlukan penggunaannya.

Baca Juga

"Saya pikir selama wawancara, fokus penyelidikan adalah bagaimana peluru langsung sampai di sana, siapa yang membawa itu ke lokasi dan mengapa amunisi ada di sana," jelas Mendoza saat muncul di acara TV "Today", dilansir Fox News, Jumat (29/10).

Dalam konferensi pers, Rabu (27/10) lalu, Mendoza juga menyinggung terkait pernyataan pembuat senjata Hannah Gutierrez Reed yang sudah memastikan tidak adanya amunisi aktif di lokasi shooting. Namun, penyelidik justru menemukan peluru tajam di bahu sutradara Joel Souza.