REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kondisi Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja akibat pandemi Covid-19. Dalam keadaan yang tidak menentu ini, Indonesia ke depannya dinilai sangat membutuhkan sosok yang mampu menjawab setiap tantangan, sebagaimana karakter dari seorang Taufik Kiemas, yang melekat di dalam diri Puan Maharani.
"Dalam kesempatan ini, kami ingin mengungkap bahwa apa yang dimiliki sosok seorang negarawan bernama Taufik Kiemas, nyata ada pada diri Ibu Puan Maharani. Di mana kita cukup mengetahui bahwa tangan dingin seorang Taufik Kiemas, jelas sangat mengarakter pada diri Ibu Puan Maharani," ujar Ketua Umum Relawan Puan Maharani For Presiden 2024 atau RPM 2024, Budi Santoso, kepada awak media dalam Deklarasi Nasional RPM 2024 di Jakarta, Sabtu (30/10).
Acara deklarasi nasional yang berlangsung secara virtual ini diikuti perwakilan relawan dari 30 daerah se-Indonesia. Mereka berasal dari Kota Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Banda Aceh, Medan, Palembang, Padang, Bengkulu, Pekanbaru, Tanjungpinang, Jambi, Bandar Lampung, Pontianak, Samarinda, Banjarmasin, Palangkaraya, Denpasar, Mataram, Kupang, Makassar, Manado, Kendari, Palu, Gorontalo, Mamuju, Ternate, Ambon, dan Jayapura.
Budi Santoso mengeklaim, Puan Maharani telah menjadi satu-satunya menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan Indonesia, yang berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi yang terendah, yaitu 10,64 persen. Dengan pencapaian tersebut, diyakini bahwa Puan Maharani mampu membawa Indonesia terbebas dari ancaman pascapandemi Covid-19.
"Selain itu, kita semua harus mengakui, satu-satunya menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan Indonesia. Yang telah berhasil meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) untuk pertama kalinya, naik ke angka 70,7 pada 2017 adalah hasil kerja keras dari seorang Puan Maharani," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) RPM 2024, Ade Fitri Kirana menyatakan, Puan Maharani sebagai seorang ibu menjadi sosok, yang dapat memberikan jaminan terhadap pemulihan Indonesia. Menurut dia, saat ini banyak anak yang telah putus sekolah serta kehilangan kedua orang tua akibat pandemi Covid-19.
"Kondisi seperti ini menjadikan mereka dan kita semua, saat ini sangat mengharapkan figur seorang ibu yang peka, tegas, lembut, dan bijaksana dalam melindungi dan menyelamatkan anak-anaknya," katanya.
Dia juga menegaskan bahwa sosok Ibu Puan Maharani mampu menjadi jaminan bagi generasi muda, yang menjadi aset bangsa Indonesia ke depannya. "Tidak akan kehilangan cita-cita dan jaminan masa depan mereka," katanya.
Deklarasi nasional itu diawali dengan kegiatan bakti sosial pembagian sembako kepada para warga terdampak Covid-19 di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.