REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengapresiasi program-program Presiden RI Joko Widodo mengenai pembedayaan UMKM, peningkatan peran perempuan dalam bisnis, daninklusivitas ekonomi. "PM Italia mengapresiasi program-program yang disampaikan Bapak Presiden," kata Airlangga dalam keterangan pers daring mengenai rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) di Roma, yang disaksikan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, dari Jakarta, Ahad (31/10).
Dalam rangkaian KTT G20, terdapat acara sela (side event) mengenai UMKM dan bisnis milik perempuan yang menghadirkan Presiden Jokowi sebagai pembicara, bersama PM Italia Mario Draghi, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Ratu Maxima dari Belanda.Presiden Jokowi menyampaikan mengenai program pembedayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang sudah dilakukan Indonesia, seperti pemberian kredit ultramikro, kredit usaha rakyat (KUR), program Mekaar atau Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera, hingga digitalisasi UMKM.
"Onboarding digitalisasi melibatkan 65 juta UMKMdengankontribusi 61 persen, dan sebagian besarjuga melibatkan perempuan," kata Menko Airlangga.
Ratu Maxima, kata Airlangga, juga memberikan contoh upaya penerapan ekonomi inklusif di Indonesia dengan hadirnya layanan ojek daring.
Dalam acara sela mengenai UMKM itu, Presiden Jokowi menyampaikan Indonesia saat ini memiliki lebih dari 65 juta unit UMKM yang berkontribusi terhadap 61 persen perekonomian nasional.
Bagi Indonesia, UMKM adalah sendi utama perekonomian.Di saat yang sama, 64 persen pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan. Oleh karena itu, bagi Indonesia, program memberdayakan UMKM berarti juga memberdayakan perempuan.
UMKM juga menunjukkan ketangguhan yang cukup tinggi di tengah pandemi Covid-19.Selain itu, Indonesia juga telah meluncurkan 1,1 miliar dolar AS bagi Program Produktif Usaha Mikro dan 63,5 persen di antaranya diterima pengusaha perempuan.