REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) mendorong pemerintah untuk terus mengembangkan upaya jalan Trans Kalimantan ruas Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Menurut Ketua Komisi yang juga membidangi perhubungan Sahrujani, Trans Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah merupakan jalan strategis untuk pengembangan ekonomi di dua provinsi bertetangga tersebut.
Menurut dia, Kalsel-Kalteng memiliki potensi ekonomi yang saling terkait erat, sehingga kelancaran infrastruktur jalan menjadi faktor penting dan utama untuk diperhatikan.
Seperti Batola dan Kabupaten Kapuas, Kalteng merupakan daerah pertanian pasang surut yang menjadi salah satu lumbung padi nasional dan sebagai daerah potensial dalam sumber daya pertanian secara umum.
Kedua daerah tersebut, sebagai sentra pertanian dan juga menjadi kantong ternak sapi untuk pemenuhan hewan korban serta kebutuhan konsumsi masyarakat terhadap daging.
"Khusus di Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, kini terdapat proyek 'Food Estate' dalam upaya menopang kebutuhan pangan nasional," lanjut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu.
Sehingga, kata dia, kelancaran infrastruktur yang menghubungkan ke dua daerah sangat penting untuk terus mendapatkan perhatian. Sebagai contoh, berfungsinya Jembatan Alalak Kabupaten Barito Kuala (Batola), kini makin memperlancar gerak perekonomian terutama di provinsinya tersebut.
Saat masih dalam proses pembangunan, lalulintas angkutan kurang lancar, baik antara Marabahan, ibukota Batola dengan Banjarmasi maupun antara Kalimantan Tengah (Kalteng) dengan ibukota Kalsel atau sebaliknya.
Dia berharap, melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel juga terus melakukan perbaikan atau peningkatan jalan trans Kalimantan yang menghubungkan dengan Kalimantan Tengah (Kalteng).